Manado – Pernyataan kritis diutarakan sejumlah legislator Dapil Tuminting dalam menyikapi rencana pemerintah Kota Manado untuk menertipkan bangunan milik para warga pelaku usaha kuliner di sepanjang Boulevard II.
Dikatakan Raynaldo Heydemans, politisi Partai Golkar ini bahwa, Pemkot Manado terkesan pilih kasih dalam menyikapi persoalan penertipan bangunan liar.
“Di Bulevard Satu banyak bangunan liar yang merusak estetika kota. Padahal di kawasan tersebut sangat ramai dilintasi kendaraan. Seharusnya yang diprioritaskan untuk ditertibkan, di kawasan Boulevard I dulu,” kata Heydemans dengan nada kecewa.
Ditambahkannya, dengan adanya usaha kuliner yang saat ini dilakoni oleh warga yang bermukim di kawasan Boulevard II, membawa dampak positif bagi Kota Manado secara menyeluruh.
“Kalau dulu disana itu tempat tarkam. Panah wayer terbang kasana kamari. Tapi sekarang, dengan adanya usaha kuliner disitu, mereka sendiri sudah sadar pentingnya menciptakan keamanan dan keindahan,” ungkapnya.
Sementara itu, Markho Tampi, politisi PDIP ini menyayangkan sikap Pemkot Manado yang tidak membijaksanai keberadaan usaha kreatif masyarakat yang ada di kawasan Boulevard II.
“Masyarakat saat demo lalu sudah menyatakan bahwa mereka mendukung seluruh program pemerintah. Tapi mereka butuh waktu untuk membongkar sendiri bangunannya. Setidaknya, pemerintah memberikan kelonggaran waktu agar masyarakat balik modal. Kiranya Walikota dan Wakil Walikota dapat memahami kondisi yang terjadi disana,” pungkas Tampi. (leriandokambey)