Manado, BeritaManado.com — Kekisruhan di Rumah Sakit Pancaran Kasih mengundang perhatian berbagai pihak.
Salah satunya Wakil Sekretaris PWNU Sulut, Agus Santoso Budiharso yang menilai ada kesalapahaman akibat keterbukaan informasi tidak maksimal.
Dalam kasus ini, Agus Santoso Budiharso tidak menyalahkan satu pihak.
Namun kata dia, persoalan ini menjadi bukti jika edukasi penanganan jenazah di tengah pandemi belum tersosialisasi bagus.
“Yang dilakukan rumah sakit sudah benar. Mereka melakukan penanganan jenazah sesuai prosedur COVID-19, dan memang harus begitu,” kata Koordinator Wilayah (Korwil) Ikatan Geograf Indonesia (IGI) Sulut ini.
Sementara lanjut Agus, keberatan keluarga juga mesti dipahami, karena bisa jadi indikasi tersebut akibat kurangnya pemahaman penanganan prosedur jenazah di saat pandemi.
“Saya saja tidak tau kalau ada insentif khusus untuk pemuka agama. Sekarang baru paham kalau rumah sakit menanggung itu,” bebernya.
Dikatakan, hal-hal seperti inilah patut diketahui publik.
Menurutnya, masyarakat mungkin paham dengan prosedur pemakaman jenazah terkonfirmasi positif.
“Namun bagaimana dengan jenazah yang statusnya masih dugaan. Apakah sama atau tidak, itu harus dijelaskan sejelas-jelasnya,” tegasnya.
Sekretaris Gugus Tugas Peduli COVID-19 Nahdlatul Ulama (NU) Sulut ini berharap kejadian tersebut menjadi yang terakhir.
Selain itu, Agus meminta pemerintah memberikan pengetahuan sedetail mungkin kepada masyarakat tanpa ada yang ditutupi.
“Karena sekali lagi, masih banyak warga bingung terkait penanganan jenazah di tengah wabah ini,” tandasnya.
(Alfrits Semen)