Manado, BeritaManado.com – Sulawesi Utara ternyata telah masuk dalam lingkungan mode tema batik yang bahkan telah menembus pasar Amerika dan Eropa.
Sizzy Matindas, designer batik asal Sulawesi Utara yang berhasil melakukannya dengan Batik Bercerita.
Batik Bercerita sendiri merupakan karya Sizzy yang punya makna dalam bagi Sizzy dan keluarga.
Berawal dari kegelisahan wanita kawanua yang merasa kurang memberikan informasi tentang Sulawesi Utara kepada anak yang belum mengenal betul daerah asal orang tuanya.
Terutama, tentang keindahan alam dan kearifan lokal yang mengajarkan kebaikan kepada warganya.
Dari kegelisahan itu, Sizzy kemudian memahami bahwa anak-anak perlu diberi informasi dan pemahaman yang baik sehingga dirinya kemudian bisa belajar untuk merasa memiliki dan mencintai daerahnya.
Akhirnya, hadirlah Batik Bercerita yang motif-motifnya bukan hanya sekedar gambar, tapi memiliki cerita yang tentunya bernuansa Sulawesi Utara.
Salah satu contoh, motif Maengket, di mana desainnya menyesuaikan dengan garis besar Maengket yang punya 3 bagian, sehingga dari 1 kain batik dapat diceritakan tentang Tari Maengket secara utuh.
“Dampaknya sudah mulai terasa sekarang, di mana anak saya sekarang begitu bangga dengan Sulawesi Utara dan Indonesia. Jadi itu latar belakang kenapa bisa ada Batik Bercerita,” ujar Sizzy kepada BeritaManado.com saat diwawancarai di salah satu café, Selasa (1/3/2022).
Tidak Diproduksi Berulang Dalam Jumlah Banyak
Sampai saat ini, Sizzy telah menghasilkan lebih dari 180 motif yang berarti ada begitu banyak cerita yang dapat disampaikan kepada berbagai kalangan.
Dari banyaknya motif yang dihasilkan, menariknya, produk Sizzy Matindas Batik Bercerita seperti pakaian, tidak diproduksi massal atau dalam jumlah yang banyak.
Selain itu, hal spesial lainnya, motif-motif yang ada di Sizzy Matindas Batik Bercerita tidak diproduksi berulang dalam jangka waktu yang lama.
Dengan demikian, produknya tentu meninggalkan kesan berbeda karena motif yang ada sekarang di galeri, begitu stoknya yang hanya sedikit itu habis, bisa saja belum akan diproduksi lagi dalam jangka waktu yang belum ditentukan.
“Kami juga pernah menangani permintaan customer yang ingin motif itu hanya diproduksi untuk mereka atau motif yang mereka gunakan belum akan diproduksi dalam kurun waktu tertentu sehingga yang menggunakan motif atau desain itu memang hanya mereka. Ada juga yang meminta saya membuat desain motif baru sesuai dengan pilihan warna dan permintaan, jadi kami buatkan sejumlah sample, tinggal customer pilih mau yang mana,” kata Sizzy.
Cerdas Menetapkan Pilihan Warna dan Desain Sesuai Pasar
Dengan pengalaman yang begitu banyak di dunia fashion, termasuk berpartisipasi dalam event kopi terbesar di Amerika Serikat sejak 2015 dan Jakarta Fashion Week 2018-2019 serta pengalaman lainnya, Sizzy pun berhasil memetakan pangsa pasar Batik Bercerita.
Sizzy menjelaskan, untuk usia muda, menggunakan batik bukanlah pilihan utama bagi sebagian besar orang sehingga agar kalangan usia ini mau melirik batik adalah dengan berinovasi dan beradaptasi dengan keinginan pasar.
“Orang muda 25 tahun kebawah jangan dipaksa untuk menyukai batik, tapi justru dikenalkan dengan cara yang mereka mau. Misalnya, dari segi warna, warna-warna ngejreng tentu bukan menjadi pilihan mereka, begitu juga motif, harus yang lebih sederhana. Kebalikan lagi bagi orang tua di Sulawesi Utara yang justru suka batik dengan warna yang lebih berani, seperti misalnya merah dan warna cerah lainnya. Jadi kita yang harus menyesuaikan atau beradaptasi dan berinovasi,” ungkap Sizzy.
Karakteristik tentang perbedaan gaya ini juga ditunjukkan bagi customer dari Amerika dan Eropa, di mana yang Amerika memilih produk dengan harga terjangkau sehingga bisa dibeli dalam jumlah banyak, sementara Eropa lebih mementingkan kualitas seperti bahan dari sutra, meski dibeli dalam jumlah terbatas karena tingginya harga jual.
Buka Lapangan Pekerjaan
Sizzy Matindas kini memiliki galeri yang terletak di Jalan Diponegoro, Nomor 107, Kelurahan Mahakeret Timur lingkungan 4, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara.
Di galeri ini, Sizzy memajang berbagai jenis produk yang siap jual dan bisa dijadikan lokasi untuk melakukan pemesanan.
Sementara, untuk tempat produksi dilakukan di Kota Cirebon, Jawa Barat.
Selain membuka lapangan di 2 kota tersebut, Sizzy juga bekerjasama dengan anak-anak muda yang mulai menekuni dunia desain dan mau mencoba mendesain motif untuk batik.
Meski, Sizzy sendiri berkomitmen, motif yang didesain adalah yang ceritanya dikuasai sehingga jika ada yang bertanya maka mampu dijelaskan dengan baik.
Untuk pemesanan maupun pembelian, diakui Sizzy, banyak yang masuk lewat online, terutama lewat akun Instagram Sizzy yaitu @sizzymatindasbatik dan WhatsApp lewat nomor 081210308919.
“Di akun IG memang tidak semua motif atau desain diposting, tapi dari situ bisa tanya-tanya, jadi kami bisa kasih referensi juga sesuai dengan yang dicari,” kata Sizzy.
Terus Berkarya dan Melebarkan Sayap ke Daerah Lain
Dengan pencapaian besarnya, Sizzy Matindas mengaku tidak mau menyerah dan berhenti berkarya, tapi justru akan terus membuat motif dan desain dari 15 Kabupaten-Kota di Sulawesi Utara.
Menurut Sizzy masih ada begitu banyak cerita dari berbagai daerah di Sulawesi Utara yang harus dipelajarinya agar dapat membuat motif yang lebih lengkap lagi, salah satunya tentang Nusa Utara yang meliputi Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Sitaro dan Kabupaten Kepulauan Talaud.
Selain Sulawesi Utara yang merupakan daerah asal Sizzy dan suami, Sizzy rupanya telah melebarkan sayap ke daerah lain dan menghasilkan karya Batik Bercerita sesuai dengan kearifan lokal daerah tersebut, salah satunya Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Sizzy pun menjadi inspirasi bagi wanita Sulawesi Utara untuk berkarya dan meningkatkan kemampuan yang dimiliki sambal memberi manfaat bagi daerah dan masyarakatnya.
(srisurya)