
Manado, BeritaManado.com — Jika ingin memurnikan hakekat panggilan bergereja, mestinya di atas segala-galanya adalah kuasa karya Roh Kudus.
Mudah untuk diucapkan tentang pernyataan perlindungan, tetapi seringkali jemaat lupa, karya Roh Kudus itulah yang menyertai dan melindungi umatNya.
Hal tersebut menjadi pesan Firman Tuhan dalam pembukaan Sidang Raya XXXIV Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) yang digelar mulai Selasa (25/5/2021) sampai dengan Rabu (26/5/2021) besok.
Pelaksanaan Sidang Raya terbagi dalam 15 cluster sesuai wilayah dan cluster utama yaitu tuan rumah, di KGPM Imanuel Wuwuk, Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan.
Ibadah pembukaan dipimpin oleh Ketua Majelis Gembala KGPM Gbl Tedius Batasina.
Kisah Para Rasul 2:1-13 menjadi pembacaan Alkitab yang dipilih untuk pembukaan Sidang Raya yang juga masih dalam masa peringatan Hari Ketuangan Roh Kudus.
Dalam khotbahnya, Gbl Tedius mengatakan, gereja yang melayani menembus batas multikultural, etnis dan bahasa, sama seperti peristiwa Pentakosta.
Gereja mestinya melampaui batas-batas itu yang terus menyadari tentang hakekat keberadaan sebagai lembaga Kudus.
“Sebagai lembaga yang kudus, mestinya berfungsi menggarami dan menerangi dunia ini. KGPM ada dalam pusaran zaman. KGPM ada dan tak terlepas dari keragaman persoalan dunia ini. KGPM harus mampu dan sanggup berselancar di tengah selancar deru ombak topan yang ganas sekalipun,” ujar Gbl Tedi.
Lanjutnya, tema Sidang Raya XXXIV dengan jelas menegaskan bahwa bukan manusia penentu yang awal dan akhir, tapi Tuhan.
Gereja yang ideal menempatkan kuasa karya Roh Kudus di atas segala-galanya lalu berani untuk mengatakan pernyataan iman, yaitu Tuhan adalah yang awal dan yang akhir, bukan manusia.
“Gereja ini milik Tuhan, bukan milik manusia, apalagi milik dunia. Karena itu jangan memaksakan kuasa kehendak kemanusiaan, tapi beri ruang kuasa Allah berlaku. Selamat bersidang, Tuhan menyertai,” kata Gbl Tedi menutup khotbahnya.
Sementara, dalam sambutannya, Ketua Umum Pucuk Pimpinan KGPM Gbl Fetrisia Alling memberi apresiasi kepada banyak pihak yang telah membantu panitia pelaksana dan KGPM pada umumnya sehingga Sidang Raya boleh terlaksana.
Apresiasi dan ucapan terima kasih turut disampaikan kepada pemerintah baik provinsi maupun kabupaten kota karena memberikan dukungan hingga fasilitas agar persiapan Sidang Raya dapat berjalan maksimal.
Hal tersebut tidak lepas dari pergumulan iman yang harus dihadapi dalam mempersiapkan pelaksanaan Sidang Raya di tengah pandemi.
Bahkan, untuk wilayah Jakarta izin belum bisa didapatkan karena pengurusannya harus di Mabes Polri atau Polda Metro Jaya.
Itu sebabnya, terlaksananya Sidang Raya XXXIV KGPM ini disebut sebagai jawaban doa atas pergumulan iman.
“Terlaksananya Sidang Raya, kehadiran seluruh bapak ibu baik di cluster utama maupun di kabupaten kota merupakan jawaban doa, hadir karena dituntun oleh kuasa Tuhan untuk memberikan sumbangsih besar bagi perjalanan gereja lewat pengambilan keputusan keputusan yang akan kita lakukan dalam kebersamaan, meski di tempat yang berbeda-beda. Selamat berpesta iman, keluarga besar KGPM,” kata Gbl Fetrisia.
Turut hadir dalam pembukaan Sidang Raya XXXIV KGPM, mewakili Gubernur, Kepala Kesbangpol Provinsi Sulut Evans Steven Liow, Bupati Minahasa Selatan Frangky Wongkar, Wakil Bupati Minahasa Selatan Pdt Petra Rembang, Kapolres Minahasa Selatan AKBP S Norman Sitindaon, perwakilan Kodim Minahasa dan para tamu undangan lainnya.
(srisurya)