Manado – Usai melakukan sidak di kantor DPRD Sulut, Penjabat Gubernur Sulut Dr Soni Sumarsono yang hanya ditemani ADC, seorang staf khusus, melakukan Sidak pertama di Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Sulut.
Kadistanak Sulut Goan Palenewen, agak kikuk melihat kedatangan Sumarsono. Bahkan yang menarik, saat Panelewen mau arahkan Gubernur Sumarsono ke ruang kerjanya namun Gubernur justru berbalik memgarahkan Panelewen keruang kerja pegawai .
“Saya ke ruang staf dulu,” tegas Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri RI.
Ruang seksi PSP (Penyiapan Sarana Prasarana) menjadi ruangan pertama di Distanak Sulut yang dikunjungi Sumarsono. Setelah bercakap sedikit tentang tupoksinya, para ASN pun minta Selfi dengan gubernur.
Panelewen pun mengarahkan ke gedung B dimana Sekdinas Carlar berkantor. Diruangan itu Sumarsono memberi komentar.
“Apa tidak kejauhan ruang kepala dan sekretaris.” kata Sumarsono namun hanya disambut tertawa kecil Kedua pejabat itu.
Tiga kepala SKPD yang kantornya bertetangga yakni Kadis Perkebunan Recky Toemandoek, Kadis Kelautan dan Perikanan Ronald Sorongan, Kabankorluh Jefry Senduk, rupanya sudah dapat bocoran ada sidak gubernur, akhirnya bergabung.
Hanya dengan jalan kaki, Sumarsono pun kelilingi tiga SKPD tersebut.
Sebelum ke Bakorluh, gubernur diajak makan siang. Lantaran dadakan, Recky Toemandoek sang tuan rumah cukup menyediakan makanan dos dengan menu Jawa.
“Uenak tenan. Akan semakin enak jika ada tempe. Untuk menebus tempe yang tidak ada, suguhkan kopi saja,” komentar putra Tulungagung ini, tertawa.
Secangkir kopi Kotamobagu pun tersaji. Kopi asli inipun, jadi penyemangat diskusi tentang apa, bagaimana aksi Dinas Perkebunan menyukseskan GSM, Gerakan Sulut Menanam.
Simpulan sidak Sumarsono di awal pekan setibanya dari Gorontalo dapat disebut “gagal” . Mengapa? Karena semua yang dikunjungi, baik di DPRD maupun SKPD lengkap. Temuan nol. Justru semua lengkap dan disiplin bekerja.
“Rupanya gerakan Revolusi Mental yang dicanangman 60 hari lalu, sesaat tiba di Manado sudah mulai tampak. Terutama soal mental disiplin,” nilai alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini.
“Sebagaimana sidak sebelumnya, memang gubernur datang tidak untuk cari-cari kesalahan. Tetapi sekedar silahturahmi dan tahu persis lokasi kantor SKPD. Termasuk kompleks kantor yang akses jalannya so talalu sempit,” ujar Staf Khusus Gubernur Sulut Bidang Komunikasi Publik Ferry Rende kepada wartawan,” (***/rizath polii)
Manado – Usai melakukan sidak di kantor DPRD Sulut, Penjabat Gubernur Sulut Dr Soni Sumarsono yang hanya ditemani ADC, seorang staf khusus, melakukan Sidak pertama di Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Sulut.
Kadistanak Sulut Goan Palenewen, agak kikuk melihat kedatangan Sumarsono. Bahkan yang menarik, saat Panelewen mau arahkan Gubernur Sumarsono ke ruang kerjanya namun Gubernur justru berbalik memgarahkan Panelewen keruang kerja pegawai .
“Saya ke ruang staf dulu,” tegas Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri RI.
Ruang seksi PSP (Penyiapan Sarana Prasarana) menjadi ruangan pertama di Distanak Sulut yang dikunjungi Sumarsono. Setelah bercakap sedikit tentang tupoksinya, para ASN pun minta Selfi dengan gubernur.
Panelewen pun mengarahkan ke gedung B dimana Sekdinas Carlar berkantor. Diruangan itu Sumarsono memberi komentar.
“Apa tidak kejauhan ruang kepala dan sekretaris.” kata Sumarsono namun hanya disambut tertawa kecil Kedua pejabat itu.
Tiga kepala SKPD yang kantornya bertetangga yakni Kadis Perkebunan Recky Toemandoek, Kadis Kelautan dan Perikanan Ronald Sorongan, Kabankorluh Jefry Senduk, rupanya sudah dapat bocoran ada sidak gubernur, akhirnya bergabung.
Hanya dengan jalan kaki, Sumarsono pun kelilingi tiga SKPD tersebut.
Sebelum ke Bakorluh, gubernur diajak makan siang. Lantaran dadakan, Recky Toemandoek sang tuan rumah cukup menyediakan makanan dos dengan menu Jawa.
“Uenak tenan. Akan semakin enak jika ada tempe. Untuk menebus tempe yang tidak ada, suguhkan kopi saja,” komentar putra Tulungagung ini, tertawa.
Secangkir kopi Kotamobagu pun tersaji. Kopi asli inipun, jadi penyemangat diskusi tentang apa, bagaimana aksi Dinas Perkebunan menyukseskan GSM, Gerakan Sulut Menanam.
Simpulan sidak Sumarsono di awal pekan setibanya dari Gorontalo dapat disebut “gagal” . Mengapa? Karena semua yang dikunjungi, baik di DPRD maupun SKPD lengkap. Temuan nol. Justru semua lengkap dan disiplin bekerja.
“Rupanya gerakan Revolusi Mental yang dicanangman 60 hari lalu, sesaat tiba di Manado sudah mulai tampak. Terutama soal mental disiplin,” nilai alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini.
“Sebagaimana sidak sebelumnya, memang gubernur datang tidak untuk cari-cari kesalahan. Tetapi sekedar silahturahmi dan tahu persis lokasi kantor SKPD. Termasuk kompleks kantor yang akses jalannya so talalu sempit,” ujar Staf Khusus Gubernur Sulut Bidang Komunikasi Publik Ferry Rende kepada wartawan,” (***/rizath polii)