Tomohon, BeritaManado.com — Siswa Jurusan Asisten Tenaga Kesehatan (Keperawatan) di SMK Kristen 2 Tomohon, yang menjadi peserta Uji Sertifikasi Kompeten (USK) diuji dengan 18 kompetensi dasar.
“Jadi ada 18 kompetensi yang wajib diselesaikan dengan waktu 1 sampai 2 jam. Namun sampai saat ini semua mampu melaksanakan kurang dari satu jam saja,” ujar Ketua Komite Teknis Pelaksanaan USK, Joksan Wuragana, Senin (19/4/2021), di sela pelaksanaan USK.
Wuraga menjelaskan, pihaknya menilai menggunakan standar kompetensi yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Kompetensi (BNSP).
“kalau lulus dalam kegiatan ujian ini, mereka akan mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan oleh BNSP langsung dari pusat. Sertifikat itu berlogo Garuda Mas, memiliki 2 bahasa dan diakui oleh 14 negara,” terang Joksan yang juga Asesor dari LSP SMK.
Ia pun menambahkan, hasil penilaian USK ini bukan tentang lulus atau tidak, tapi kompeten atau tidak kompeten.
“Jadi bukan tentang lulus atau tidak. Tapi tentang peserta ini sudah kompeten atau tidak,” ujarnya.
Katanya lagi, lulusan SMK itu harus sudah siap kerja dan uji kompetensi seperti ini sangat penting.
“Karena faktor yang utama itu adalah sertifikat, ijasah nomor dua. Sertifikat kompetensi adalah nilai utama dalam mencari pekerjaaan,” tandasnya.
Terpantau ada juga Asesor yang melakukan pengujian, yaitu, Ns. Antonius barahama, S.Kep yang juga utusan dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) SMK.
Terpantau, seluruh kegiatan USK di Sekolah Center of Excellen ini, mengedepankan Protokol Kesehatan dan diawasi langsung pelaksanaannya oleh Kepala Sekolah SMK Kristen 2 Tomohon, Novrie Sumampouw.
(Dedy Dagomes)