Langowan, BeritaManado.com — Kendaraan tradisional khas Minahasa yang dikenal dengan nama Bendi memang sudah tidak lazim lagi saat ini di kalangan masyarakat umum.
Namun mungkin tidak banyak yang mengetahui seperti apa wujud bagian-bagian dari Bendi itu sendiri sekitar 60 tahun lalu, salah satunya bagian roda.
Opa Ventje Pesak (67) warga Desa Tempang Dua Kecamatan Langowan Utara kepada BeritaManado.com, Kamis (16/1/2020) mengatakan bahwa sejak dirinya berusia sekitar 7 tahun, Bendi sudah ada di Langowan.
“Waktu itu bagian roda pada Bendi masih terbuat dari kayu, sama seperti Roda Sapi. Sedangkan bagian bodi secara umum sama seperti saat ini,” kata Opa Ventje.
Jumlah populasi Bendi di Langowan sendiri memang belum ada angka pasti, namun diperkirakan ada sekitar 100 unit yang tersebar di kurang lebih 40 desa se-Kecamatan Langowan Raya.
“Jumlah Bendi mungki tahun demi tahun akan berkurang. Namun saya harap keberadaannya jangan sampai punah, karena itu merupakan bagian dari sejarah peradaban masyarakat Minahasa khususnya Langowan,” harap Opa Ventje.
(Frangki Wullur)