
Manado, BeritaManado.com — Toko Megah Terang, merupakan salah satu toko tua di Kota Manado.
Toko yang telah berdiri sekitar lima dasawarsa silam ini terletak di pusat kota Manado.
Di tahun 1970-an, kala itu warga Manado lebih mengenal panggilan “Bendar” untuk menyebutkan pusat kota Manado.
Kalau seseorang hendak pergi berbelanja di pusat Kota Manado, ia akan mengatakan, “mo pigi Bendar” (bahasa Manado).
Di masa itu pun mayoritas orang masih terpusat pada radio, sebagai sarana memperoleh berbagai informasi, termasuk menikmati musik kesayangan.
Piringan hitam hingga yang terbaru pada masa itu, yakni pita kaset pun masih terbilang langka dan belum lazim di masyarakat.
Walau demikian, bagi masyarakat Manado yang kala itu sudah memiliki peralatan untuk memutar lagu kesayangan lewat pita kaset, maka pasti akan mencari di toko Megah Terang.
Di masa itu, lagu baru dari Titiek Sandora dan pasangannya Muksin Alatas pasti akan segera di pajang pada lemari jual toko itu.
Tapi memasuki era tahun 1990-an, teknologi musik mengalami kemajuan dalam penyajiannya.
Pita kaset mulai tergantikan dengan kemunculan Compact Disc (CD) dan MP3.
Musik yang dulunya dinikmati dengan pita kaset, perlahan-lahan mulai ditinggalkan penggemar musik.
Rekaman artis yang dulunya harus menggunakan pita musik, secara pelan-pelan mulai tidak disukai orang lagi.
Terlebih di akhir 1990-an, MP3 mulai merajalela di mana-mana.
Anak muda yang gemar musik, merasa bosan lagi kalau ke mana-mana harus membawah alat pemutar musik seperti tape.
Bentuk tape yang terasa besar, bahkan yang sudah model walkman keluaran Sony sudah tidak laku lagi di pasaran.
Imbas dari kemunculan teknologi perekaman secara digital pun membawah dampak terhadap sejumlah perusahaan rekaman di tanah air.
Bahkan film-film yang dulunya direkam dengan menggunakan piringan CD berukuran besar atau dikenal laserdisc, tergilas habis dengan kemunculan VCD yang semakin mini ukurannya.
Arus besar perubahan teknologi yang menghantam dunia industri rekaman juga segera terasa bagi para toko penjual kaset.
Toko Megah Terang yang dulunya menjadi incaran para pencari pita kaset pun mulai sepi dari pembeli.
Kini di tahun 2023, walau ditinggal langganan yang dahulu kala sering membanjiri, toko musik Megah Terang masih eksis dengan produk andalannya yang di mata masyarakat bisa dibilang barang antik.
Masa Pita Kaset hingga MP3
Rekaman pita kaset pertama kali dimotori oleh perusahaan elektronik Amerika, RCA, pada tahun 1958.
Pita kaset pada awalnya dirancang untuk merekam dan memutar kembali suara, dan digunakan terutama untuk merekam musik dan siaran radio.
Akhir tahun 1960-an dan awal 1970-an, pita kaset mulai menjadi format populer untuk merekam album musik pop dan rock.
Di tahun 1979, Sony memperkenalkan format pita kaset baru yang disebut “Walkman”, sebuah pemutar musik portabel yang memungkinkan pengguna untuk membawa musik mereka ke mana saja.
Ini memicu ledakan popularitas pita kaset, dan format ini tetap populer hingga akhir 1980-an.
Namun, dengan berkembangnya teknologi digital dan kemunculan format CD pada akhir 1980-an, popularitas pita kaset mulai menurun.
Pada akhir 1990-an, format digital seperti MP3 dan iPod mulai mengambil alih pasar musik, dan pada tahun 2010-an, streaming musik secara online menjadi format musik yang paling populer.
Meskipun demikian, pita kaset tetap menjadi bagian penting dari sejarah rekaman musik, bahkan masih ada sejumlah kolektor yang menyukai format ini.
Teknologi rekaman MP3, atau MPEG-1 Audio Layer 3, pertama kali dikembangkan pada awal tahun 1990-an oleh tim insinyur dari perusahaan Jerman Fraunhofer IIS.
Tujuan pengembangan MP3 adalah untuk menciptakan format audio digital yang lebih efisien dalam hal ukuran file, sehingga dapat digunakan untuk mengirimkan musik melalui internet dengan cepat dan mudah.
Pada tahun 1990-an, teknologi rekaman MP3 mulai menjadi populer di kalangan komunitas teknologi dan pengguna internet, meskipun pada saat itu masih dianggap sebagai teknologi yang relatif baru dan tidak terlalu umum digunakan.
Namun, dengan berkembangnya internet dan teknologi kompresi audio digital, MP3 mulai menjadi format musik yang paling populer di dunia.
Pada tahun 1997, perusahaan Jerman bernama MP3.com, memperkenalkan layanan musik online pertama yang memungkinkan pengguna untuk mendownload lagu-lagu MP3 secara gratis.
Ini memicu ledakan popularitas MP3, dan pada tahun 2000-an, platform sharing file peer-to-peer seperti Napster dan LimeWire, memungkinkan pengguna untuk berbagi musik mereka secara luas melalui internet.
Meskipun, ada banyak kontroversi mengenai legalitas dari tindakan sharing file ini.
Pada akhir 2000-an, industri musik mulai beralih ke format digital dengan mengadopsi format seperti iTunes dan Amazon MP3, serta layanan streaming musik seperti Spotify dan Apple Music.
Meskipun begitu, rekaman MP3 tetap menjadi bagian penting dari sejarah musik dan masih digunakan hingga saat ini.
(Kontributor: Christy Manarisip)