Trustworthy News
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
Home Kota Manado

Sepenggal Kisah Toko Musik Tua Berdiri 5 Dasawarsa Silam

by Jenly Wenur
Senin, 13 Maret 2023, 11:53 am
in Kota Manado
A A
  • 8shares
Tampak pajangan pita kaset dan vcd dari Toko Megah Terang di Manado.

Manado, BeritaManado.com — Toko Megah Terang, merupakan salah satu toko tua di Kota Manado.

Toko yang telah berdiri sekitar lima dasawarsa silam ini terletak di pusat kota Manado.

Di tahun 1970-an, kala itu warga Manado lebih mengenal panggilan “Bendar” untuk menyebutkan pusat kota Manado.

Kalau seseorang hendak pergi berbelanja di pusat Kota Manado, ia akan mengatakan, “mo pigi Bendar” (bahasa Manado).

Di masa itu pun mayoritas orang masih terpusat pada radio, sebagai sarana memperoleh berbagai informasi, termasuk menikmati musik kesayangan.

Piringan hitam hingga yang terbaru pada masa itu, yakni pita kaset pun masih terbilang langka dan belum lazim di masyarakat.

Walau demikian, bagi masyarakat Manado yang kala itu sudah memiliki peralatan untuk memutar lagu kesayangan lewat pita kaset, maka pasti akan mencari di toko Megah Terang.

Di masa itu, lagu baru dari Titiek Sandora dan pasangannya Muksin Alatas pasti akan segera di pajang pada lemari jual toko itu.

Tapi memasuki era tahun 1990-an, teknologi musik mengalami kemajuan dalam penyajiannya.

Pita kaset mulai tergantikan dengan kemunculan Compact Disc (CD) dan MP3.

Musik yang dulunya dinikmati dengan pita kaset, perlahan-lahan mulai ditinggalkan penggemar musik.

Rekaman artis yang dulunya harus menggunakan pita musik, secara pelan-pelan mulai tidak disukai orang lagi.

Terlebih di akhir 1990-an, MP3 mulai merajalela di mana-mana.

Anak muda yang gemar musik, merasa bosan lagi kalau ke mana-mana harus membawah alat pemutar musik seperti tape.

Bentuk tape yang terasa besar, bahkan yang sudah model walkman keluaran Sony sudah tidak laku lagi di pasaran.

Imbas dari kemunculan teknologi perekaman secara digital pun membawah dampak terhadap sejumlah perusahaan rekaman di tanah air.

Bahkan film-film yang dulunya direkam dengan menggunakan piringan CD berukuran besar atau dikenal laserdisc, tergilas habis dengan kemunculan VCD yang semakin mini ukurannya.

Arus besar perubahan teknologi yang menghantam dunia industri rekaman juga segera terasa bagi para toko penjual kaset.

Toko Megah Terang yang dulunya menjadi incaran para pencari pita kaset pun mulai sepi dari pembeli.

Kini di tahun 2023, walau ditinggal langganan yang dahulu kala sering membanjiri, toko musik Megah Terang masih eksis dengan produk andalannya yang di mata masyarakat bisa dibilang barang antik.

Masa Pita Kaset hingga MP3

Rekaman pita kaset pertama kali dimotori oleh perusahaan elektronik Amerika, RCA, pada tahun 1958.

Pita kaset pada awalnya dirancang untuk merekam dan memutar kembali suara, dan digunakan terutama untuk merekam musik dan siaran radio.

Akhir tahun 1960-an dan awal 1970-an, pita kaset mulai menjadi format populer untuk merekam album musik pop dan rock.

Di tahun 1979, Sony memperkenalkan format pita kaset baru yang disebut “Walkman”, sebuah pemutar musik portabel yang memungkinkan pengguna untuk membawa musik mereka ke mana saja.

Ini memicu ledakan popularitas pita kaset, dan format ini tetap populer hingga akhir 1980-an.

Namun, dengan berkembangnya teknologi digital dan kemunculan format CD pada akhir 1980-an, popularitas pita kaset mulai menurun.

Pada akhir 1990-an, format digital seperti MP3 dan iPod mulai mengambil alih pasar musik, dan pada tahun 2010-an, streaming musik secara online menjadi format musik yang paling populer.

Meskipun demikian, pita kaset tetap menjadi bagian penting dari sejarah rekaman musik, bahkan masih ada sejumlah kolektor yang menyukai format ini.

Teknologi rekaman MP3, atau MPEG-1 Audio Layer 3, pertama kali dikembangkan pada awal tahun 1990-an oleh tim insinyur dari perusahaan Jerman Fraunhofer IIS.

Tujuan pengembangan MP3 adalah untuk menciptakan format audio digital yang lebih efisien dalam hal ukuran file, sehingga dapat digunakan untuk mengirimkan musik melalui internet dengan cepat dan mudah.

Pada tahun 1990-an, teknologi rekaman MP3 mulai menjadi populer di kalangan komunitas teknologi dan pengguna internet, meskipun pada saat itu masih dianggap sebagai teknologi yang relatif baru dan tidak terlalu umum digunakan.

Namun, dengan berkembangnya internet dan teknologi kompresi audio digital, MP3 mulai menjadi format musik yang paling populer di dunia.

Pada tahun 1997, perusahaan Jerman bernama MP3.com, memperkenalkan layanan musik online pertama yang memungkinkan pengguna untuk mendownload lagu-lagu MP3 secara gratis.

Ini memicu ledakan popularitas MP3, dan pada tahun 2000-an, platform sharing file peer-to-peer seperti Napster dan LimeWire, memungkinkan pengguna untuk berbagi musik mereka secara luas melalui internet.

Meskipun, ada banyak kontroversi mengenai legalitas dari tindakan sharing file ini.

Pada akhir 2000-an, industri musik mulai beralih ke format digital dengan mengadopsi format seperti iTunes dan Amazon MP3, serta layanan streaming musik seperti Spotify dan Apple Music.

Meskipun begitu, rekaman MP3 tetap menjadi bagian penting dari sejarah musik dan masih digunakan hingga saat ini.

(Kontributor: Christy Manarisip)






  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 8shares
Tags: DasawarsaKota ManadoPita KasetToko Megah TerangToko Tua di Manado

Berita Terkini

Maya Rumantir: Pendapatan Negara dari Pajak – Bea dan Cukai untuk Pembangunan

14 Mei 2025

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Maya Rumantir Libatkan Empat Elemen Pelajar dan Mahasiswa

13 Mei 2025

Holding UMi BRI Salurkan Pembiayaan kepada 35,4 Juta Pelaku Usaha, Jangkau 182 Juta Nasabah Tabungan

13 Mei 2025

Rahasia Jabatan Disebar ke Publik, Dewan Kehormatan Didesak Cabut Izin Profesi Kristianto Poae

13 Mei 2025

Galaxy A26 5G, HP Rp3 Jutaan dengan Performa Kencang plus Fitur Awesome Intelligence

13 Mei 2025
Steven Liow Tegaskan DKIPS Tak Punya Hutang dengan Media Massa

Steven Liow Tegaskan DKIPS Tak Punya Hutang dengan Media Massa

13 Mei 2025

BSG dan Pemerintah Bolsel Sepakati Kerja Sama terkait RKUD dan Penggunaan QRIS

13 Mei 2025
PWI Abal-Abal Ancam Lapor Polisi, Ketua PWI Sulut Voucke Lontaan: Ini Lucu, Saya Sudah Duluan Lapor Kasus Ini

PWI Abal-Abal Ancam Lapor Polisi, Ketua PWI Sulut Voucke Lontaan: Ini Lucu, Saya Sudah Duluan Lapor Kasus Ini

13 Mei 2025

High Level Meeting TP2DD Bolsel, Iskandar Kamaru Tekankan Pentingnya Digitalisasi dan Penggunaan QRIS

13 Mei 2025
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Trustworthy News
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.