Denpasar, BeritaManado.com — Meski sejak 2016 lalu sampai 2018 ini Sulut kian menjadi sorga wisata wisatawan mancanegara (wisman), namun bukan berarti Sulut meremehkan potensi besar wisatawan Nusantara (wisnus).
Sebab, berdasarkan data Kementrian Pariwisata RI menyebutkan setiap tahun sebanyak 250-300 juta wisnus melakukan traveling ke seluruh Indonesia dengan kemampuan spending money di setiap destinasi cukup tinggi.
Didorong potensi inilah maka stakeholder pariwisata Sulut yang ikut dimotori PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado dab Dinas Pariwisata Provinsi melakukan kerjasama dengan pihak Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali di Denpasar.
Bentuk kerjasama tersebut adalah melaksanakan promosi pariwisata Sulut, baik obyek wisata, event festival hingga promosi destinasi lainnya, di kawasan areal Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Hasilnya pun diluar dugaan, niat tim stakeholder pariwisata Sulut mendapat sambutan hangat pihak Angkasa Pura (AP) I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali selaku pengelola bandara.
“Kami menyambut hangat promosi Sulut ke bandara kami. Ayo silakan Sulut berpromosi potensi wisata nya di dalam dan luar areal bandara,” tegas GM PT AP I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Yanus Suprayogi kepada tim stakeholder yang dipimpin Ketua ASITA Sulut Merry Karouwan, Melisa Sualang, Ketua Asosiasi GM Hotel Sulut Gorontalo I Putu Anom dan Faisal Trenggono.
Turut mendampingi Kadis Pariwisata Sulut Daniel Mewengkang dan Staf Khusus Gubernur Dino Gobel, mewakili GM AP I Manado Dony Prawira Yudha dan Putu Awan Darmawan dari pihak tim komersial Bandara Sam Ratulangi Manado.
Terungkapnya kerjasama nyata Sulut dengan Bali, diutarakan Dino Gobel dalam forum tersebut dan kemudian disambut Suprayogi.
Alasan Gobel, di 2019 nanti, target wisnus ke Sulut yang dicanangkan Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw (OD-SK) sebanyak 3 juta orang, kalau 2018 lalu 2.5 juta orang.
Kunjungan tim stakeholder pariwisata Sulut ke bandara Bali saat itu adalah bagian dari program rutin tahunan CDD (Colaborative Destination Development) yang sudah digagas PT AP I Bandara Sam Ratulangi Manado sejak 2016 lalu.
Kalau dari 2016-2017 program CDD lebih dilaksanakan dalam bentuk Focus Groups Discusion (FGD) indoor maka di 2018 ini pelaksanaannya dilaksanakan dalam bentuk benchmarking ke bandara Bali.
“Angkasa Pura Manado sangat concern dengan pengembangan pariwisata Sulut,” kata GM AP I Manado Minggus Gandeguai.
Sementara itu, selain sepakat kerjasama menjaring wisnus di bandara Bali yang menurut data menyebutkan per bulan sekitar 22 juta orang yang masuk melalui bandara itu, maka dilakukan juga sejumlah kerjasama lain dengan pihak Dispar Bali dan Bali Tourism Board.
“Kedepan pariwisata Sulut akan semakin pesat berkembang. Karena itu kami akan melakukan berbagai peluang kerjasama melalui suport Angkasa Pura Manado tentunya,” kata Daniel Mewengkang.
(***/Rds)