
Manado, BeritaManado.com — Aksi oknum-oknum tertentu yang tergiur menguasai tanah milik masyarakat Kelurahan Tongkeyna ternyata berdampak pada psikologis masyarakat sendiri yang mulai merasa tertekan.
Warga yang mendiami tanah tersebut kini merasa terancam disingkirkan dari lahan garapannya sendiri dan yang lebih memprihatinkan lagi mmereka bisa kehilangan tempat tinggal.
Menurut informasi yang ada pada BARMAS Sulut, bahwa warga ingin mempertahankan lahan tersebut yang telah digarap sejak tahun 1990 hingga saat ini, meski bukuk register di Kantor Kelurahan dikabarkan telah hilang.
Namun demikian, pada akhirnya ketahuan bahwa buku register disimpan oleh seseorang yang saat ini justeru berpihak pada pengusaha yang berupaya menguasai tanah tersebut.
“Kami cukup merasa tertekan dengan ulah oknum pengusaha yang berusaha mengambil tanah kami,” ungkap Sarlota, warga Tongkeyna.
Menanggapi situasi yang dialami warga masyarakat Tongkeyna, Barisan Masyarakat Adat Sulawesi Utara (BARMAS) langsung turun lapangan untuk melihat dan merasakan langsung apa yang dialami masyarakat Tongkeyna.
“Kami sudah mempelajari permasalahan ini dan ternyata menurut hemat kami apa yang dirasakan warga masyarakat setempat sudah cukup lama. Informasi yang kami dapatkan bahwa lokasi tanah tersebut akan dibangun hotel bintang lima dan lapangan golf. Adapun pihak yang akan menguasai tanah tersebut yaitu PT Manado Tongkeyna Molas Wisata Estate,” kata Ketua BARMAS Sulut Tonaas Defly Brando Lengkey SS, Selasa (15/2/2022).
Lebih lanjut dikatakan Tonaas Brando Lengkey, bahwa dengan melihat dan menyimak kesaksian warga masyarakat setempat, maka BARMAS Sulut akan mengawal kepentingan masyarakat sampai memperoleh keadilan.
“Kami sudah meliat air mata 50 warga setempat yang meminta bantuan, pendampingan dalam mendapatkan keadilan dan BARMAS Sulut akan berdiri di depan membela kepentingan masyarakat. Kami tegas akan melawan pihak-pihak yang mencoba melakukan intimidasi kepada masyarakat,” tegas Tonaan Brando Lengkey.
BARMAS Sulut sendiri telah berkomitmen bersama aparat penegak hukum untuk turut memberantas keserakahan para mafia tanah di daerah ini.
“Jika berani membodohi masyarakat, apalagi bersekongkol dengan pejabat-pejabat terkait di institusi pengak hukum, maka akan akan berhadapan dengan kami BARMAS Sulut,” tegasnya.
Disamping itu, Sekretaris DPD BARMAS Sulut Fernando Melo SE turut membenarkan apa yang dilakukan selama ini, bahwa itu semua semata-mata untuk mengawal kepentingan masyarakat.
(***/Frangki Wullur)