Oleh : Veronica S. J. Gobel
Mahasiswi Jur Komunikasi, Fisip Unsrat Manado
Judul di atas merupakan kerinduan mendalam belakangan ini di kalangan segenap civitas academica Universitas Sam Ratulangi Manado, termasuk saya yang merupakan salah satu mahasiswi di kampus tercinta ini. Tak ada niat provokatif, namun memang, berdasarkan fakta yang ada: torang semua rindu Unsrat tercinta pulih dan normal kembali. Yah, Unsrat bangkit !
Hampir genap dua minggu pasca demo serta aksi anarkis yang terjadi pada tanggal 5 Maret 2014. Namun, suasana sekitar kampus sekarang terlihat tidak seperti biasa. Adanya aparat bersenjata yang terus berjaga-jaga disekitaran area kampus menjadi satu bukti bahwa Unsrat masih dalam status siaga 1. Tragedi hari Rabu itu selain sudah sukses ‘menyulap’ kampus ini menjadi kamp militer dadakan, juga telah mengakibatkan kerugian materi yang sangat besar. Dan sampai sekarang belum ada jawaban resmi dari Mendikbud atau Plt Rektor mengenai fasilitas-fasilitas kampus yang rusak apakah akan segera diperbaiki atau tidak.
“Apakah ada aksi balasan?” “Apakah masih ada serangan lanjutan?” Pertanyaan-pertanyaan, rasa takut dan khawatir, terus meneror pikiran setiap mahasiswa sehingga berhasil menciptakan suasana tidak nyaman, bahkan rasa cemas bahkan takut, saat kuliah.
Kini tersisa hanyalah goresan luka dan trauma mendalam bagi seluruh civitas akademika, terutama bagi mereka yang gedung tempat kuliah atau kendaraannya sempat dirusak dan dibakar oleh oknum tak bertanggung jawab.
Sampai kapan fenomena ‘kamp militer’ ini akan usai jika ada oknum mahasiswa, oknum dosen, dan para oknum alumni sebagai mitra kerja, masih terjebak dalam pro kontra dengan para kaum elit universitas, dan menolak untuk peduli dan bersatu kembali membangun Unsrat?
Jika dibiarkan terus menerus, egoisme dan nafsu serakah dikhawatirkan akan mengikis habis secara perlahan rasa persaudaraan, moral, dan nurani, yang dapat berakhir dengan kehancuran bagi kampus ini. Kualitas Unsrat, sebagai kampus andalan dan terkemuka di utara Indonesia ini pun anjlok dan dicibir !
Sebagai mahasiswi -yang angka semesternya masih relatif seumur jagung di kampus ini, tak ada salahnya saya dan bahkan banyak dari mahasiswa berharap, marilah bangkitkan kembali Unsrat. Satukan kembali kejayaan, persaudaraan dan persatuan ! Ide bisa saja berbeda, tapi dari perbedaan itulah kekayaan Unsrat terlihat dan jadi potensi positif untuk bergerak mengukir prestasi di negeri ini.
Daripada mulai menyusun rencana untuk membakar atau merusak gedung lain, lebih baik ayo kembali fokus menjadi jati diri mahasiswa yang sesungguhnya. Sudah saatnya Unsrat bangkit kembali, mulai berbenah, dan melepaskan diri dari cengkraman provokator. Karena pembangunan kampus tercinta, terlebih nnegeri Indonesia dimasa yang akan datang sudah menjadi satu tanggung jawab utama bagi kita semua sebagai anggota keluarga besar Universitas Sam Ratulangi Manado.
Siapapun Anda, senior, junior, dosen ataupun alumni, tatkala kakimu melangkah memasuki jalan rindang Kampus Unsrat, hirup dan renungkan kalimat indah pendiri kita, DR Sam Ratulangi: Sitou Timou Tumou Tou !!! Tak sekadaer slogan atau seremoni harian terlihat/terdengar, tapi murni sebuah panggilan, kita menyatukan Unsrat.
Saya rindu kalian dosen, pemimpin Unsrat bersatu kembali. Tuhan Yesus memberkati Unsrat !!
Viva Unsrat!