Bitung – Sejumlah warga dan tokoh masyarakat Kelurahan Bitung Timur lingkungan 2 Kecamatan Maesa menyegel bangunan sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kota Bitung. Aksi ini digelar warga sebagai bentuk protes terhadap kepala sekolah MIN Kota Bitung yang dianggap tak memprioritaskan penerimaan siswa baru bagi anak-anak disekitar sekolah tersebut.
“Sekolah itu dibangun dengan tujuan anak-anak disekitar Kelurahan Bitung Timur bisa mengecap pendidikan, tapi beberapa tahun ini pihak sekolah tak lagi mau menerima anak-anak yang ada disekitar lokasi sekolah,” kata salah satu tokoh masyarakat, H Rinto Pakaya, Kamis (19/6/2014).
Pakaya menuturkan, awalnya orang tua di wilayah tersebut prihatin dengan nasib anak-anak yang kebanyakan putus sekolah dan melakukan tindakan kriminal. Kemudian secara swadaya masyarakat membangun sekolah tersebut dengan tujuan anak-anak bisa sekolah dan mendapat pendidikan yang layak.
“Tapi dalam beberapa tahun ini, banyak anak-anak yang ada disekitar sekolah tak diterima di MIN dengan berbagai alasan. Akibatnya, jumlah anak putus sekolah kembali bertambah,” katanya.
Mulai dari alasan tak cukup umur, tak mahir membaca atau tak mahir mengaji menurut Ketua Dewan Penasehat Barisan Solidaris Muslim Kota Bitung ini selalu disampaikan pihak sekolah kepada anak-anak yang ingin mendaftar di sekolah tersebut. Dan alasan itu diterima para orang tua, kendati anak mereka harus menganggur menunggu sampai cukup umur atau tahu membaca baru kembali mendaftakan di tahun ajaran baru.
“Tapi anehnya, setelah kami cek rupaya jumlah siswa di sekolah tersebut lebih banyak anak-anak dari luar alias tempat tinggalnya jauh dari lokasi sekolah. Sedangkan siswa yang ada di sekitar sekolah tak diterima dengan berbagai alasan,” katanya.
Lebih anehnya lagi kata dia, dalam penerimaan siswa, pihak sekolah mulai menerapkan tes terhadap calon siswanya. Padahal sekolah tersebut tujuannya dibangun memang untuk menampung anak-anak jangan sampai putus sekolah tanpa harus menggunakan berbagai persyaratan.
“Namanya juga baru masuk sekolah dasar, kenapa harus ada tes segala macam. Jelaslah anak-anak di sekitar sekolah tak bisa diterima karena memang mereka dari keluarga yang tak mampu,” katanya.(abinenobm)