MANADO – Perubahan jalur satu arah (JSA), ke dua arah yang selama ini diinginkan oleh sebagian besar sopir angkot (mikrolet) di kota Manado akhirnya terjawab sudah.
Walaupun jalur dua arah yang sementara diterapkan adalah masa percobaan, namun nampak banyak sopir yang berharap agar jalur dua arah ini dipatenkan. Karena menurut mereka jalur dua arah ini setidaknya lebih memberikan penghasilan yang lebih baik dari pada jalur satu arah yang dinilai tidak efisien.
Misalnya Pak Herry (nama samaran) yang merupakan sopir angkot trayek jalan Kembang ini mengatakan bahwa, “terus terang saja dengan dikembalikannya jalur seperti dahulu (dua arah), memberikan keberuntungan kepada sopir-sopir. Karena dari segi penghasilan meningkat dan penumpang-penumpangpun sesuai dengan trayek yang ada,” katanya.
“Kalau yang satu arahkan terkesan adanya saling rebutan penumpang, bahkan ada trayek-trayek tertentu yang mempunyai rute terlalu jauh, misalnya teman-teman sopir yang trayek 17 Rike-Coco-Winangun,” jelas Herry kepada beritamanado, siang tadi.
Hal senada juga diutarakan oleh bapak Oni, sopir angkot trayek Banjer. “Kalau torang di Banjer lebih baik jalur seperti ini. Sebab jalur bagini torang pe penghasilan lebih daripada yang kamarin-kemarin. Jalur dua arah baginipun setidaknya so berkurang titik-titik kemacetan di pusat kota,” kata bapak 47 tahun ini.
Apresiasi sekaligus ucapan terimakasih juga tak lupa para sopir angkot ini mengalamatkan kepada pemerintah kota dalam hal ini walikota dan wakil walikota Manado, DR. Vicky Lumentut dan Harley Mangindaan. Menurut mereka, top leader di kota Manado ini benar-benar mendengarkan aspirasi rakyat kecil.
“Kami yakin bahwa perubahan jalur ini tidak lepas dari peran walikota dan wakil walikota serta jajaran terkait yang telah mendengar aspirasi rakyat kecil seperti kami ini,” tutur mereka. (kj)
MANADO – Perubahan jalur satu arah (JSA), ke dua arah yang selama ini diinginkan oleh sebagian besar sopir angkot (mikrolet) di kota Manado akhirnya terjawab sudah.
Walaupun jalur dua arah yang sementara diterapkan adalah masa percobaan, namun nampak banyak sopir yang berharap agar jalur dua arah ini dipatenkan. Karena menurut mereka jalur dua arah ini setidaknya lebih memberikan penghasilan yang lebih baik dari pada jalur satu arah yang dinilai tidak efisien.
Misalnya Pak Herry (nama samaran) yang merupakan sopir angkot trayek jalan Kembang ini mengatakan bahwa, “terus terang saja dengan dikembalikannya jalur seperti dahulu (dua arah), memberikan keberuntungan kepada sopir-sopir. Karena dari segi penghasilan meningkat dan penumpang-penumpangpun sesuai dengan trayek yang ada,” katanya.
“Kalau yang satu arahkan terkesan adanya saling rebutan penumpang, bahkan ada trayek-trayek tertentu yang mempunyai rute terlalu jauh, misalnya teman-teman sopir yang trayek 17 Rike-Coco-Winangun,” jelas Herry kepada beritamanado, siang tadi.
Hal senada juga diutarakan oleh bapak Oni, sopir angkot trayek Banjer. “Kalau torang di Banjer lebih baik jalur seperti ini. Sebab jalur bagini torang pe penghasilan lebih daripada yang kamarin-kemarin. Jalur dua arah baginipun setidaknya so berkurang titik-titik kemacetan di pusat kota,” kata bapak 47 tahun ini.
Apresiasi sekaligus ucapan terimakasih juga tak lupa para sopir angkot ini mengalamatkan kepada pemerintah kota dalam hal ini walikota dan wakil walikota Manado, DR. Vicky Lumentut dan Harley Mangindaan. Menurut mereka, top leader di kota Manado ini benar-benar mendengarkan aspirasi rakyat kecil.
“Kami yakin bahwa perubahan jalur ini tidak lepas dari peran walikota dan wakil walikota serta jajaran terkait yang telah mendengar aspirasi rakyat kecil seperti kami ini,” tutur mereka. (kj)