Manado, BeritaManado.com — Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara Fabian Kaloh merespon insiden yang terjadi di Kota Bitung yang kini menyita perhatian banyak pihak.
Fabian mengaku sangat sedih dan prihatin dengan peristiwa pertikaian antara dua kelompok masa yang terjadi di Kota Bitung yang menimbulkan korban jiwa.
“Sebagai orang Bitung saya kecewa dengan para Pimpinan dan Tokoh dari masing-masing organisasi. Mereka telah melukai hati dan perasaan orang Bitung yang selama ini, kami tidak pernah mempersoalkan perbedaan diantara kita di Bitung,” ungkap Fabian saat dihubungi BeritaManado.com Minggu, (27/11/2023) malam.
Menurut Fabian, Bitung merupakan kota melting-pot sudah sejak lama, bahkan Kota Bitung berbeda dengan daerah lain di Provinsi Sulawesi Utara karna memang sejak lama masyarakatnya hidup berdampingan dengan warga yang berbeda agama, beda suku, beda budaya dan lain-lain.
“Sekian puluh tahun torang baku-baku bae, makanya lalu cuman di Bitung ada Ketua Panitia acara keagamaan dari agama yang berbeda, acara perayaan umat Muslim, Ketua Panitianya beragama Kristen, demikian sebaliknya. Kolaborasi dan kerjasama lintas agama seperti itu, lalu biasa di Bitung,” terang Fabian.
Lanjut Fabian, tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, lewat Pemerintah Kota Bitung agar duduk bersama lagi, berdiskusi terbuka, curhat, apa sebenarnya yang haru dibuat untuk Kota Bitung.
“Mari kita semua introspeksi lagi, pasti ada sesuatu yang menutupi mata hati kita. Saya yakin orang Bitung baik hati, terbuka dan inklusif serta taat kepada Pemerintah, karna itu perlu pertemukan semua tokoh lintas agama, suku, golongan,” jelas Fabian.
Tak sampai di situ saja, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara itu juga berharap agar seluruh masyarakat Kita Bitung dapat menahan diri, dan jangan terpancing dengan isu-isu yang tidak benar, alias hoax dan menyesatkan.
“Dengan menghormati para korban, tolong jangan ada reaksi lagi, kita negara hukum, serahkan dan percayakan kepada APH (Aparat Penegak Hukum) dan Pemerintah untuk menyelesaikan masalah yang sudah terjadi,” tutup Fabian.
(Erdysep Dirangga)