Bitung—Pengurus Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) cabang Kota Bitung mengaku salut atas penghargaan Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang diterima Walikota Bitung, Hanny Sondakh, Rabu (25/4) lalu. Namun SBSI meminta agar Pemkot Bitung betul-betul transparan soal masalah ketenagakerjaan di Kota Bitung, termasuk masalah K3 karena masih banyak yang perlu dibenahi.
“Memang sampai saat ini belum ada laporan yang diterima SBSI soal kasus kecelakaan kerja, namun kami minta jangan sampai “ada dusta diantara kita” soal persoalan tenaga kerja di Kota Bitung,” kata salah satu pengurus SBSI cabang Kota Bitung, Rocky Oroh, Kamis (26/4).
Menurut Oroh, ada sejumlah kasus kecelakaan tenaga kerja yang terjadi di Kota Bitung, namun sayangnya tidak dilaporkan ke pihaknya. Salah satunya menurut Oroh adalah kasus kecelakaa kerja Jumat (13/1) lalu di bengkel Sari Cakalang Kelurahan Madidir Unet Kecamatan Maesa Bitung yang mengakibatkan nyawa Muhamad Naser Siby (50) melayang.
“Jadi harus transparan karena salah satu kriteria penghargaan pembina K3 tersebut adalah zero accident, tapi kenyataanya ada kejadian namun tidak dilaporkan,” katanya.
Ia sendiri berharap agar Pemkot Bitung, terutama walikota tidak hanya mengejar penghargaan semata. Karena masalah ketenagakerjaan di Kota Bitung masih amburadul dan masih banyak pengusaha yang tidak memberikan hak-hak pekerja.(en)