MANADO – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) DR. S. H. Sarundajang bersama Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Gita Wirjawan Minggu, (11/9) bertolak ke Moskow Rusia. Keberangkatan Sarundajang ke Rusia guna mempresentasikan peluang investasi dan proyek di Provinsi Sulut pada acara Pemasaran Investasi Indonesia tahun 2011 yang akan diselenggarakan di Swisshotel-Moskow pada Senin (12/9. Dimana acara tersebut merupakan gagasan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Rusia.
‘’Hal ini merupakan salah satu peluang investasi dan pengembangan wilayah Sulut mengingat Rusia yang dulunya identik sebagai negara yang angker karena merupakan negara komunis, sekarang Rusia berubah bukan lagi sebagai negara komunis tapi sosialis yang telah mampu berkembang secara luar biasa dalam perekonomian,’’ tutur Sarundajang yang membawa serta Staf Khusus Bidang Investasi Jackson A. Kumaat, Kepala Bappeda Sulut Noldy Tuerah, Kadis PU Sulut Ir. J. E. Kenap, dan Kepala Kantor Perwakilan Sulut di Jakarta Jemmy Kuhu.
Sarundajang menjelaskan, pada prinsipnya Sulut selalu membuka diri bagi semua negara yang punya keseriusan untuk berinvestasi di daerah Nyiur Melambai ini. ‘’Keberangkatan ke Rusia ini merupakan proyek investasi yang harus diseriusi, karena pada intinya kita dapat bekerjasama dengan negara manapun selama hal itu tidak mengikat,’’ tegas pemegang Sertifikat Development Administration Group School of Publik Universitas Birmingham University Inggris ini.
Sementara itu, Staf Khusus Gubernur Bidang Investasi Jackson Kumaat yang di setiap kesempatan investasi selalu dilibatkan Sarundajang menjelaskan, berdasarkan rundown acara tersebut akan dibuka langsung oleh Duta Besar RI untuk Rusia Hamid Awaludin, yang selanjutnya secara bergantian kepada masing-masing gubernur termasuk Sekretaris Jenderal Kadin Rusia Bambang Indarton dan Ketua BKPM akan membawakan presentasi yang intinya menekankan pada peluang-peluang investasi yang bisa dilirik para pengusaha Rusia yang hadir dalam acara tersebut.
‘’Pak Sarundajang mendapat kesempatan pertama untuk membawakan materi di hadapan sejumlah pengusaha Rusia,’’ jelas Kumaat. (jrp)