Manado – Konfrensi Jurnalis Television International Asia Pacific yang berlangsung di Kota Manado malam ini resmi dibuka. Dihadiri sebanyak 32 pengurus daerah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) serta para jurnalis televisi Dari berbagai negara seperti China, Thailand, Philipina, Malaysia, Korea Selatan, Australia Serta Timor Leste.
Mengawali pembukaan konfrensi tersebut, Ketua Panitia Ratna Kumala memaparkan kesiapan pelaksanaan konfrensi Asia Pacific di Manado yang dinilainya luar biasa baik.
“Dalam konfrensi yang dihadiri oleh 32 pengurus daerah IJTI dan dihadiri oleh jurnalis televisi dari berbagai negara di Asia Pacific,” ujar Kumala.
Pada kesempatan itu juga Gubernur Sulawesi Utara DR S H Sarundajang dalam sambutanya menyambut gembira serta antusias pelaksanaan konfrensi ini. Dalam sambutannya dia mengatakan dunia pertelevisian juga memegang peranan yang sangat sentral dalam mencerdaskan warga masyarakat.
“Sehinga diharapkan dunia pertelevisian tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga terlibat secara aktif dalam mengedukasi mayarakat dalam berbagai bidang kehidupan,” jelas Sarundajang. (rizath polii)
Manado – Konfrensi Jurnalis Television International Asia Pacific yang berlangsung di Kota Manado malam ini resmi dibuka. Dihadiri sebanyak 32 pengurus daerah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) serta para jurnalis televisi Dari berbagai negara seperti China, Thailand, Philipina, Malaysia, Korea Selatan, Australia Serta Timor Leste.
Mengawali pembukaan konfrensi tersebut, Ketua Panitia Ratna Kumala memaparkan kesiapan pelaksanaan konfrensi Asia Pacific di Manado yang dinilainya luar biasa baik.
“Dalam konfrensi yang dihadiri oleh 32 pengurus daerah IJTI dan dihadiri oleh jurnalis televisi dari berbagai negara di Asia Pacific,” ujar Kumala.
Pada kesempatan itu juga Gubernur Sulawesi Utara DR S H Sarundajang dalam sambutanya menyambut gembira serta antusias pelaksanaan konfrensi ini. Dalam sambutannya dia mengatakan dunia pertelevisian juga memegang peranan yang sangat sentral dalam mencerdaskan warga masyarakat.
“Sehinga diharapkan dunia pertelevisian tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga terlibat secara aktif dalam mengedukasi mayarakat dalam berbagai bidang kehidupan,” jelas Sarundajang. (rizath polii)