Manado – Peringatan Sumpah Pemuda menjadi momentum evaluasi bagi pemuda Indonesia.
Terlebih karena peran pemuda menentukan kualitas suatu bangsa. Jati diri generasi muda sebagai pelopor pembangunan harus dipertahankan.
“Pemuda harus mempertahankan jati dirinya. Jangan kita terjebak pada hal-hal yang malah membuat kita dianggap sebagai generasi gagal seperti terjebak dalam minuman keras, narkoba daan penyalahgunaan lainnya. Jadilah generasi muda yang kreatif, inovatif dan bahkan lewat pendidikan dan keterampilan yang kita miliki, kita menciptakan lapangan pekerjaan bagi banyak orang terlebih dalam menghadapi era globalisi dan perdagangan bebas,” ujar Sandy Lantang kepada BeritaManado.com, Rabu (28/10/2015).
Khusus dalam pembangunan di Sulawesi Utara, Ketua GSKI ini mengajak para pemuda untuk berpartisipasi aktif agar hingga masa kini, pemuda sebagai pelopor pembangunan bukan hanya slogan semata.
“Generasi muda harus jadi pelopor pembangunan, bukan hanya jadi objek pembangunan. Termasuk didalamnya menjadi pemuda yang cinta perdamaian dan cinta lingkungan. Jangan malah kita menjadi sumber masalah bagi keamanan,” tambahnya.
Lantang juga menegaskan bahwa peran pemerintah selalu dibutuhkan dalam hal memberi kesempatan bagi pemuda untuk terus berkembang.
“Pemerintah harus lebih memperhatikan generasi muda. Libatkanlah generasi muda dalam kegiatan dan kerja pemerintah. Ciptakanlah kegiatan atau program yang kreatif sehingga pemuda mampu berkreasi untuk mengembangkan dirinya agar pemuda Sulut semakin jaya,” tutupnya. (srisurya)