Manado, BeritaManado.com — Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Kao, Kabupaten Halmahera Utara (Halut) yang sedang kuliah di Sulawesi Utara (Sulut), Rabu (13/12/2017) mendatangi Kantor PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) yang ada di Manado.
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap PT NHM yang dituding sebagai pemberi harapan palsu (PHP) terhadap mahasiswa lingkar tambang.
Dalam orasinya, Mutlaben Kapita SAP mengatakan, kesejahteraan menjadi sesuatu yang jauh dari kehidupan masyarakat lingkar tambang.
“Sedangkan kita ketahui bersama bahwa hadirnya perusahan tersebut bertujuan untuk merubah nasib orang Kao itu sendiri tetapi itu semua jauh panggang dari api,” tegas Mutlaben.
Lanjutnya, apa yang sedang terjadi saat ini dianggap sebagai isi buku dari Bung Karno yang menjadi nyata, yaitu politik pemecah belah.
“Hari ini di pakai oleh PT NHM untuk memecah belah persatuan dengan tujuan untuk mengamankan bisnisnya yang sementara berjalan,” ucapnya.
Sementara itu, Yohanes Pasaribu berpendapat, UU no 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas soal kewajiban CSR dan itu diwajibkan untuk setiap perusahan yang beroperasi di Indonesia.
“Tetapi dengan adanya UU yang sangat kompromis tersebut, PT NHM masih saja mengeluarkan kebijakan yang sangat otoriter dan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kao,” ujarnya.
Pasaribu melanjutkan, sikap sewenang-wenang perusahaan terkait PHK karyawan lokal, bahkan pemotongan sepihak dana CSR untuk pendidikan membuat masyarakat lingkar tambang jengkel dan kecewa.
“Kami meminta Departemen CSR harus melakukan pertanggungjawaban realisasi program dan realisasi anggaran dari tahun 2015-2017,” pungkasnya.
(sri)