Amurang, BeritaManado – Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Christiany Eugenia Paruntu SE, atau Tetty Paruntu mengunjungi Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jumat (14/07/2017) di Jakarta.
Kunjungan kerja Bupati Tetty Paruntu kali ini diterima oleh Kepala BNPB Willem Rampangilei, untuk memperjuangkan Program “Desa Tangguh Bencana” untuk segera akan dilaksanakan di Kabupaten Minsel.
“Saya sementara berada di Jakarta untuk memperjuangkan 50 Desa tangguh bencana. Puji Tuhan itu semua berjalan lancar dan kita doakan itu semua sukses,” ujar Bupati Tetty Paruntu dalam video WhatsAppnya.
Dalam kunjungan kali ini, Bupati Tetty Paruntu didampingi oleh Kepala BNPB Minsel, Handrie Komaling.
Untuk diketahui Desa Tangguh Bencana adalah Desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman bencana. Juga mampu memulihkan diri dengan segera dari dampak-dampak bencana, serta mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisasikan sumber daya masyarakatnya untuk mengurangi kerentanan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana.(TamuraWatung)
Amurang, BeritaManado – Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Christiany Eugenia Paruntu SE, atau Tetty Paruntu mengunjungi Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jumat (14/07/2017) di Jakarta.
Kunjungan kerja Bupati Tetty Paruntu kali ini diterima oleh Kepala BNPB Willem Rampangilei, untuk memperjuangkan Program “Desa Tangguh Bencana” untuk segera akan dilaksanakan di Kabupaten Minsel.
“Saya sementara berada di Jakarta untuk memperjuangkan 50 Desa tangguh bencana. Puji Tuhan itu semua berjalan lancar dan kita doakan itu semua sukses,” ujar Bupati Tetty Paruntu dalam video WhatsAppnya.
Dalam kunjungan kali ini, Bupati Tetty Paruntu didampingi oleh Kepala BNPB Minsel, Handrie Komaling.
Untuk diketahui Desa Tangguh Bencana adalah Desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman bencana. Juga mampu memulihkan diri dengan segera dari dampak-dampak bencana, serta mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisasikan sumber daya masyarakatnya untuk mengurangi kerentanan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana.(TamuraWatung)