
Tomohon – Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RUU APBN-P) tahun 2013 akhirnya diterima oleh anggota DPR RI meski dengan mekanisme voting. Di balik kontroversi diterimanya RUU APBN-P tersebut, ini pendapat Drs Paulus Adrian Sembel, legislator asal Kota ‘Bunga’ Tomohon.
“Postur APBN-P 2013 sangat jelas tidak pro rakyat. Sebab salah satu item yang banyak dipersoalkan adalah tentang kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Kenaikan BBM akan memicu sejumlah kenaikan seperti 9 bahan pokok, biaya pendidikan, biaya kesehatan, harga bibit dan pupuk pertanian serta harga transportasi,” sumbar Ketua Komisi A ini.
Imbasnya, menurut politisi PDI Perjuangan ini kenaikan BBM ini sangat dirasakan oleh masyarakat luas apalagi masyarakat yang kurang mampu. “APBN-P 2013 tidak realistis karena beberapa poin terasa dipaksakan khususnya kenaikan BBM yang tanpa kajian matang harus dinaikkan. Ini kebijakan elit yang sangat menyusahkan rakyat. Sense of crisis para elit (pemerintah dan fraksi/anggota DPR RI yang menerima kenaikan BBM) lemah sekali,” pungkas legislator asal Tomohon Selatan ini. (req)