Minahasa, BeritaManado.com – Kemarau panjang yang melanda Sulawesi Utara (Sulut) mulai menimbulkan kerugian bagi petani padi.
Sedikitnya 400 Hektar (Ha) lahan padi di Kabupaten Minahasa dipastikan gagal panen pada akhir tahun ini, 200 Ha diantaranya berada di Kecamatan Kakas dan 200 Ha di Kecamatan Langowan.
Lahan padi yang sudah ditanami dalam kondisi tanah yang retak karena mengering kekurangan air.
“Benih padi yang ditanam sejak Agustus, tidak bisa dipanen pada akhir tahun ini akibat lahan mengalami kekeringan cukup parah,” kata Frantje Mumu (60), petani Minahasa, Jumat (20/9/2019).
Akibat gagal panen, petani mengalami kerugian Rp40 juta per Ha atau Rp16 Miliar untuk total 400 Ha.
Meski begitu, Refly Maki (49) dan sejumlah petani padi lainnya masih berharap agar dalam waktu dekat bisa turun hujan.
“Jika dalam waktu dekat akan turun hujan masih punya harapan padi panen meski tinggal hanya 5 persen,” tambah Refly berharap.
Diketahui perhitungan dalam 1 hektar menghasilkan 100 karung padi.
Harga jual di pasaran setiap karung dengan berat 50 Kilogram dijual dengan harga kisaran Rp400 ribu per karung.
Sementara biasa penanaman benih sampai pupuk dalam 1 hektar bisa menelan biaya sampai Rp5 juta per hektar.
(rds)