Manado, BeritaManado.com – Kesenjangan antara suplai dan kebutuhan diperkirakan akan membuat peluang kerja bagi generasi muda di masa mendatang semakin terimpit.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi X DPR-RI dengan HIPMI beberapa waktu lalu terungkap bahwa 80 persen mahasiswa tidak bekerja sesuai jurusannya.
Pasalnya, dunia usaha, khususnya internasional saat ini tidak lagi melihat latar belakang pendidikan, melainkan skill atau keahlian seseorang.
Hal ini diungkap oleh Lutfi Ginanjar, anggota HIPMI, juga selaku pimpinan Alibaba Channel Partner Asean.
Menurutnya, generasi sekarang terjebak pada fase “Useless Generation”, di mana susah untuk cari kerja.
World Economic Forum memperkirakan 2025 akan ada sekitar 85 pekerjaan yang digantikan oleh mesin, namun juga merilis akan ada 97 pekerjaan baru.
Hanya saja muncul pertanyaan terkait pekerjaan baru, apakah sudah sesuai dengan jurusan yang ada sekarang.
Fenomena supply and demand tersebut, kata dia, harus disikapi dengan baik.
Sebab industri cenderung berkembang lebih cepat dari pada pendidikan.
Adapun hal ini turut menjadi perhatian Irjen Pol (Purn) Dr Ronny Franky Sompie SH MH.
Menurutnya, persoalan ini harus diketahui oleh para generasi muda dan milenial di Indonesia.
“Dengan demikian ada kesadaran akan tantangan perubahan peluang kerja yang cukup radikal sehingga setiap generasi muda bisa membekali diri,” ungkap Ronny Sompie, Minggu (16/7/2023).
Selaras, dirinya mendukung kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Presiden No 2 tahun 2022 tentang pengembangan kewirausahaan nasional tahun 2021-2024.
“Lulusan Perguruan Tinggi perlu diperkuat jiwa kewirausahaannya. Para orang tua juga perlu tahu agar dapat membekali putra putrinya,” pungkas mantan Kapolda Bali.
Sehingga apapun jurusan kuliahnya, namun jika memiliki jiwa kewirausahaan dapat tertantang untuk menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang.
Ditambahkan Bacaleg DPR-RI Dapil Sulut dari partai Golkar ini, jiwa kewirausahaan hendaknya dipupuk sejak dini.
“Keliru jika berpikir bahwa SMA merupakan sekolah lanjutan setelah lulus SMP yang memiliki peluang. SMK juga menjadi pilihan menuju kewirausahaan. Sebab penting juga untuk generasi muda membekali diri dengan keahlian tertentu,” tandasnya.
(jenlywenur)