Manado – Angggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Manado, Markho Tampi, menggelar agenda reses II tahun 2017, di Kelurahan Manado Tua II, Lingkungan II, Jumat (09/6/2017)
Pdt. Jenny Gamis Warga Manado Tua I, mengatakan beberapa keluhan serta masukan untuk bisa diperhatikan.
“Kami meminta pemerintah agar bisa membangun sistem penerangan dalam hal ini pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (Solar Cel) atau mesin disel, karena di sini kami tidak memiliki penerangan listrik siang dan malam. Kami juga meminta agar di Kelurahan Manado Tua I dan II, bisa memiliki sarana tranportasi laut. Juga persoalan banyaknya kuburan di lokasi pemukiman warga, yang mengakibatkan pengusaha tidak ingin berinvestasi di sini,” ujar Jenny Gamis.
Christianus Tompo, warga Manado Tua II, memohon agar menambah guru yang mempunyai kompetensi dalam mengajar di sekolah baik SD maupun SMP, sangat kekurangan guru, mengingat Manado Tua sering terjadi perkelahian karena siswa tidak mendapatkan pendidikan yang baik.
“Kami mohon agar anggota dewan yang terhormat, bapak Markho Tampi bisa mengawal persoalan yang ada di pulau Manado Tua, agar pemerintah bisa menambah tenaga pengajar yang memiliki kompetensi, hal ini dikarenakan saat ini kami hanya memiliki tiga orang guru yang berstatus Aparat Sipil Negara (ASN), sedangkan sisanya hanya honorer yang tidak memiliki kompetensi,” ujar Christianus Tompo.
Markho Tampi merupakan anggota Komisi D DPRD Kota Manado, yang bermitra dengan pendidikan dan kesejahteraan rakyat mengatakan, siap mengawal semua aspirasi masyarakat untuk di sampaikan langsung kepada mitra kerja komisi D.
“Terkait persoalan listrik, kami akan berkoordinasi dengan pemerintah agar PLN bisa meregenerasi penanggulangan listrik di Manado Tua ini. Kalau soal kendaraan transportasi laut, akan kami upayakan dalam APBD Perubahan 2017, karena memang sangat penting, dan diharapkan setelah terealisasi nanti, kinerja aparat kelurahan bisa meningkat. Penambahan tenaga pengajar yang kompeten, akan kami koordinasikan dengan dinas pendidikan,” terang Markho Tampi. (YohanesTumengkol)
Manado – Angggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Manado, Markho Tampi, menggelar agenda reses II tahun 2017, di Kelurahan Manado Tua II, Lingkungan II, Jumat (09/6/2017)
Pdt. Jenny Gamis Warga Manado Tua I, mengatakan beberapa keluhan serta masukan untuk bisa diperhatikan.
“Kami meminta pemerintah agar bisa membangun sistem penerangan dalam hal ini pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (Solar Cel) atau mesin disel, karena di sini kami tidak memiliki penerangan listrik siang dan malam. Kami juga meminta agar di Kelurahan Manado Tua I dan II, bisa memiliki sarana tranportasi laut. Juga persoalan banyaknya kuburan di lokasi pemukiman warga, yang mengakibatkan pengusaha tidak ingin berinvestasi di sini,” ujar Jenny Gamis.
Christianus Tompo, warga Manado Tua II, memohon agar menambah guru yang mempunyai kompetensi dalam mengajar di sekolah baik SD maupun SMP, sangat kekurangan guru, mengingat Manado Tua sering terjadi perkelahian karena siswa tidak mendapatkan pendidikan yang baik.
“Kami mohon agar anggota dewan yang terhormat, bapak Markho Tampi bisa mengawal persoalan yang ada di pulau Manado Tua, agar pemerintah bisa menambah tenaga pengajar yang memiliki kompetensi, hal ini dikarenakan saat ini kami hanya memiliki tiga orang guru yang berstatus Aparat Sipil Negara (ASN), sedangkan sisanya hanya honorer yang tidak memiliki kompetensi,” ujar Christianus Tompo.
Markho Tampi merupakan anggota Komisi D DPRD Kota Manado, yang bermitra dengan pendidikan dan kesejahteraan rakyat mengatakan, siap mengawal semua aspirasi masyarakat untuk di sampaikan langsung kepada mitra kerja komisi D.
“Terkait persoalan listrik, kami akan berkoordinasi dengan pemerintah agar PLN bisa meregenerasi penanggulangan listrik di Manado Tua ini. Kalau soal kendaraan transportasi laut, akan kami upayakan dalam APBD Perubahan 2017, karena memang sangat penting, dan diharapkan setelah terealisasi nanti, kinerja aparat kelurahan bisa meningkat. Penambahan tenaga pengajar yang kompeten, akan kami koordinasikan dengan dinas pendidikan,” terang Markho Tampi. (YohanesTumengkol)