Manado – Film Senjakala di Manado sukses memunculkan kisah baru di luar alur ceritanya, yaitu rasa ingin tahu masyarakat luas terhadap budaya Manado termasuk bahasa daerah.
Salah satu pemeran utama di film tersebut, Ferenc Raymond Sahetapy atau yang biasa di kenal Ray Sahetapy sukses memerankan tokoh Om Johny yang juga membuat beberapa kata dalam bahasa daerah jadi semakin hits, diantaranya Orekeyyaku.
Om Ray, begitu dia biasa disapa, kepada BeritaManado.com mengatakan, pengaruh ke-Jakarta-an dan dunia luar semakin kental terasa di Manado, Sulawesi Utara pada umumnya, sehingga generasi masa kini jadi kurang informasi terkait asal usul daerahnya sendiri bahkan bahasa daerahnya sendiri.
“Pengaruh dunia luar semakin kental. Ke-Jakarta-an itu sekarang sudah terasa di Manado. Salah satunya saja soal bahasa daerah, bahasa Manado sendiri yang tidak dipahami seutuhnya oleh orang Manado. Anak-anak kita jadi kurang informasi dan pengetahuan terkait daerahnya sendiri,” ujar Om Ray yang punya Oma bermarga Supit dan Nelwan ini.
Terkait bahasa daerah, Om Ray menyebutkan, penggunaan beberapa kata kotor di film Senjakala di Manado bahkan disalahartikan dengan dianggap sebagai makian, padahal itu adalah kata kasar yang bukan merupakan makian kepada orang lain.
“Ada kata dalam film yang dianggap kasar, tapi itu bukan makian kepada orang lain, itu kata kasar kepada diri sendiri yang merupakan bentuk kekesalan atau kekecewaan pada diri sendiri. Itu terungkap waktu kita ada acara nonton bareng warga di Kaima,” tambah Om Ray.
Tidak adanya mata pelajaran muatan lokal dalam kurikulum di banyak sekolah juga disesalkan, padahal dalam kurikulum tersebut bisa diisi dengan mata pelajaran bahasa daerah atau seni budaya daerah.
“Iya, harusnya dari anak-anak sudah belajar. Biar kita lebih memasyarakatkan lagi bahasa Manado itu sendiri,” tutupnya. (srisurya)