Manado, BeritaManado.com – Sekretaris Komisi 4 DPRD Sulut, Fanny Legoh, menyampaikan kilas balik pendidikan di Sulawesi Utara tempo dulu terbilang unggul.
Dijelaskan Fanny Legoh pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi 4 bersama sejumlah Kepala SMK dan SMA Negeri di Kota Manado, Kamis (18/1/2018), pada tahun 1890 setidaknya ada 300 sekolah rakyat di Minahasa yang jumlah ini terbesar di antara provinsi lainnya di Indonesia.
“Tahun 1955 satu-satunya sekolah tinggi guru di Tondano. Dr Sam Ratulangi merupakan contoh kualitas pendidikan Sulawesi Utara sangat diperhiungkan tak hanya di Indonesia tapi juga internasional. Namun disayangkan saat ini peringkat Unsrat dan Unima dibawah peringkat Universitas Tadulako di Palu dan Universitas di Gorontalo,” tandas Fanny Legoh.
Legislator PDIP dapil Minahasa dan Tomohon ini mengingatkan seluruh stake holder pendidikan pro aktif sekaligus mencari solusi setiap permasalahan pendidikan di Sulawesi Utara.
“Filosofi pendidikan kita adalah si tou timou tumou tou. Apakah kesejahteraan guru sudah terjamin? Soal uang komite menjadi isu rawan perlu diatur dalam regulasi dalam bentuk peraturan daerah agar pungutan tersebut tidak menjadi polemik,” tukas Fanny Legoh.
Diketahui rapat dipimpin Ketua Komisi 4 James Karinda didampingi anggota komisi Siska Mangindaan, Muslimah Mongilong dan Fanny Legoh.
Turut hadir Kadis Pendidikan Asiano Gemmy Kawatu, Kepsek SMAN 2 Manado Butje Runtu, Kepsek SMK Negeri 1 Manado Moody Lumintang, Kepsek SMAN 9 Manado Meidy Tungkagi, Kepsek SMAN 1 Manado Sherly Kalangi, Kepsek SMAN 7 Manado Grace Lowing dan beberapa pejabat terkait lainnya.
(JeryPalohoon)