Kawangkoan – Bagi elit politik sangat penting untuk memenangkan calon pemimpin bangsa. Namun bagi rakyat biasa, hal itu tidak terlalu penting untuk jadi prioritas hidup. Seperti yang diungkapkan Margaretha, warga Tompaso, Rabu (11/6/2014). Menurutnya, siapapun yang menang tidak akan merubah nasib rakyat miskin.
“Petani akan tetap ke kebun atau sawah dan sopir angkot akan selalu bangun pagi untuk memburu penumpang. Bukannya saya menganggap Pilpres 2014 tidak penting, akan tetapi tidak untuk jadi prioritas. Seorang tim sukses yang mati-matian mendukung salah satu calon pun akan kembali jadi rakyat biasa tanggal 10 Juli nanti,” ungkapnya.
Sebagai pedagang, perempuan yang biasa disapa Etha itu cukup bersikap bijaksana. Meski mengaku sudah punya pilihan, namun dirinya tak mempermasalahkan jika yang akan jadi presiden bukan dari calon yang dipilihnya. Baginya, menekuni pekerjaan sehari-hari masih lebih menguntungkan daripada jadi politisi dadakan. (frangkiwullur)