Komisaris Utama PT. Gunung Mas Agro Lestari Agustin Ngodiman (baju putih)
Tombariri – PT. Gunung Mas Agro Lestari (GMAL) dinilai sukses memperjuangkan nasib para petani di beberapa daerah Sulawesi Utara. Hal itu dibuktikan dengan pencanangan Program Bina Mitra Petani Kawasan, Selasa (11/8/2015) di Desa Lolah Kecamatan Tombariri Timur Kabupaten Minahasa. Pandangan tersebut datang langsung dari Bupati Minahasa Drs Jantje Wowiling Sajow MSi dan Gubernur Sulawesi Utara Dr Sinyo Harry Sarundajang.
Direktur Utama PT. GMAL Pieter Tangka kepada BeritaManado.com mengatakan bahwa konsep program tersebut merupakan penyempurnaan dari apa yang sudah dilakukan sebelumnya. Dalam progam ini petani dijamin tidak akan meninggalkan lahan untuk mencari pekerjaan sampingan, karena akan mendapatkan biaya hidup sebesar Rp. 2 juta/bulan selama tiga bulan untuk penanaman komoditi cabe.
Dengan demikian menurut Tangka petani cabe akan fokus di lahan yang sedang digarap mulai dari masa penyemaian benih hingga panen, begitu seterusnya siklus yang akan terjadi. Namun itu semua hanya bisa terjadi jika memang petani benar-benar serius ingin memperjuangkan nasibnya sendiri.
“Prorgam yang melibatkan Bank BNI sebagai pemberi bantuan dana tersebut, tidak akan sembarang diberikan kepada petani. Petani yang bersangkutan harus betul-betul serius menjalankan program ini dan lolos verivikasi lahan dan administrasi,” ungkap Tangka.
Semetnara penandatanganan kerja sama Program Bina Mitra Petani Kawasan itu sendiri dilakukan langsung Komisaris Utama PT. Gunung Mas Agro Lestari, pihak Bank BNI dan perwakilan dari petani itu sendiri. (frangkiwullur)