Manado – Bicara Rancangan Undang-Undang Perbukuan Nasional antara Komisi X DPR RI dan pegiat pendidikan bersama pihak Diknas Sulut, mengemuka bahwa problem selama ini di Indonesia bahwa penulis buku itu sendiri belum dihargai, termasuk perlindungan hak cipta.
“Ya, saya semalam sempat berdiskusi dengan Pak Gubernur Sarundajang. Beliau memberi masukan bahwa banyak buku di Indonesia berasal dari luar negeri yang diterjemahkan. Sangat minim ada buku karya penulis Indonesia. Di samping itu, sangat kurang perhatian terhadap penulis. Iklim ini yang terjadi,” papar Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Syamsul Bachri.
Ke depan perlu dipikirkan ada rancangan aturan yang jelas soal memberi perhatian bagi penulis sehingga memacu karya menulis buku.
“Diluar negeri iklim itu sudah sangat bagus, seperti di India dan lain-lain. Nah kita berharap di Indonesia seperti itu,” tambahnya. (aha)