Manado, BeritaManado.com — PDIP dan PPP akhirnya bergabung membentuk koalisi dalam rangka mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Koalisi ini sangat menguntungkan, karena baik PDIP maupun PPP memiliki kelemahan masing-masing.
Dosen Kepemiluan Universitas Sam Ratulangi Manado, Ferry Daud Liando, menjelaskan mayoritas pendukung PDIP adalah pemilih nasionalis dan pemilih non muslim.
Menurut Ferry, selama ini PDIP dikenal sebagai partai nasionalis.
“Untuk merangkul pemilih berbasis agama, tentu PDIP sangat diuntungkan ketika bergabung dengan PPP. Sebab PPP itu adalah parpol religius yang memrepresentasikan sebagian umat Islam,” terang Ferry, Senin (1/4/2023).
Sementara, lanjut Ferry, PPP dengan kolisi ini akan diuntungkan dari aspek coattail effect.
Artinya, kata dia, pemilih yang akan memilih calon presiden cenderung memilih juga parpol yang mengusung calon pilpres itu.
Ferry menambahkan, pada Pemilu 2019, PPP hanya memperoleh suara 4.52 persen, terendah dari 9 parpol DPRRI saat ini.
Nyaris tidak lolos ambang batas parliament treshold.
“Dengan mendukung Ganjar maka PPP berpotensi diuntungkan dari aspek elektabilitas,” tandasnya.
(Alfrits Semen)