Bitung – Dikpora Kota Bitung mengaku bakal melibatkan aparat kepolisian dan Pol PP Kota Bitung dalam mengawal proses pengumuman Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK, Sabtu (26/5). Hal ini dilakukan Dikpora untuk mencegah aksi yang tidak diinginkan dari para siswa ketika menerima hasil UN nantinya.
“Sesuai instruksi dari pimpinan, dalam pengumuman UN nantinya akan dikawal personil Polres Bitung dan Pol PP untuk menghindari aksi luapan kegembiraan berlebihan dari para siswa,” kata Kadisdikpora Kota Bitung, Herman Rompis.
Rompis sendiri mengatakan, personil polisi dan Pol PP ini akan mengawasi siswa yang melakukan aksi coret-coret dan melakukan pesta minuman keras (Miras) usai menerima hasil UN. “Sangsi yang kita kenakan cukup berat, jika ada yang kedapatan mencoret-coret seragam dan melakukan Miras maka langsung akan ditangkap,” tegas Rompas.
Selain melibatkan aparat kepolisian dan Pol PP, pihak Rompis juga tidak memperbolehkan siswa untuk datang ke sekolah. Karena hasil pengumuman akan diserahkan langsung ke orang tua masing-masing siswa untuk menghindari aksi coret-coret dan Miras.
“Undangan sudah dilayangkan ke tiap orang tua siswa untuk hadir di sekolah menerima hasil UN anaknya. Dan pihak sekolah yang melayangkan undangan tersebut,” katanya.
Sementara itu, Kasat Pol PP Kota Bitung, Herry Benjamin mengaku siap untuk melakukan pengamanan hasil UN dan menjaga jangan sampai ada aksi coret-coret serta pesat Miras. Namun menurutnya, pihaknya tidak akan menempatkan personil di tiap sekolah untuk melakukan penjagaan dengan alasan keterbatasan personil.
“Kami hanya akan melakukan pengawasan secara mobile ke tiap sekolah, mengingat saat ini personil Pol PP sudah dikurangi,” kata Benjamin.
Bejamin sendiri berharap para siswa bisa mentaati aturan yang telah dikeluarkan Dikpora Kota Bitung untuk tidak melakukan aksi coret-coret. Apalagi sampai harus terlibat pesta Miras, karena pihaknya tidak akan mentoreril tindakan tersebut.(en)