Bitung – Anggota DPRD Kota Bitung, Robby Lahamendu menilai, kebijakan Pemkot agar semua Aparatur Sipil Negara (ASN) ikut asuransi Sinarmas Life keliru dan membebani.
Politisi dari PDI Perjuangan ini mengaku sejumlah ASN telah menghunginya dan menyampaikan keberatan dengan kebijakan yang dikoordinir Asisten I itu.
“Ingat, tingkat kesejahteraan ASN tidak sama satu dengan yang lain. Bagi yang golongannya rendah otomatis tidak leluasa mengelola keuangan,” kata Robby, Kamis (13/07/2017).
Jika tetap dipaksakan kata dia, maka otomatis sebagian besar ASN akan kesulitan karena sudah rahasia umum ASN punya kredit di bank.
“Belum lagi gaji mereka sudah dipotong setiap bulan untuk iuran Korpri dan BPJS Kesehatan, jadi kalau dipaksa harus ikut otomatis mereka kesulitan,” katanya.
Ia juga mempertanyakan kenapa hanya Sinarmas Life yang difasilitasi sedangkan ada banyak asuransi swasta tapi tak pernah diajak untuk melakukan sosialisasi secara rutin kepada ASN.
“Mengapa asuransi lain tidak diperlakukan begini? Mengapa hanya Sinarmas Life yang dibantu pemerintah? Bisa-bisa muncul pandangan ada interest tertentu yang mendasari,” katanya.
Sementara itu, Sektetaris Daerah Kota Bitung, Audy Pangemanan beberapa waktu lalu menyatakan tidak ada paksaan bagi ASN untuk ikut asuransi Sinarmas Life.
“Yang namanya asuransi berarti sangat baik untuk proteksi pribadi maupun keluarga ketika terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Jadi asuransi sangat baik , termasuk juga utk ASN tapi tidak dipaksakan,” katanya.
Namun Audy menghimbau alangkah lebih baik jika seluruh ASN bisa ikut asuransi, otomatis yang terakreditasi/kredibel dan bereputasi baik.
“Disamping itu, ada manfaat investasi didalamnya,” katanya.(abinenobm)
Bitung – Anggota DPRD Kota Bitung, Robby Lahamendu menilai, kebijakan Pemkot agar semua Aparatur Sipil Negara (ASN) ikut asuransi Sinarmas Life keliru dan membebani.
Politisi dari PDI Perjuangan ini mengaku sejumlah ASN telah menghunginya dan menyampaikan keberatan dengan kebijakan yang dikoordinir Asisten I itu.
“Ingat, tingkat kesejahteraan ASN tidak sama satu dengan yang lain. Bagi yang golongannya rendah otomatis tidak leluasa mengelola keuangan,” kata Robby, Kamis (13/07/2017).
Jika tetap dipaksakan kata dia, maka otomatis sebagian besar ASN akan kesulitan karena sudah rahasia umum ASN punya kredit di bank.
“Belum lagi gaji mereka sudah dipotong setiap bulan untuk iuran Korpri dan BPJS Kesehatan, jadi kalau dipaksa harus ikut otomatis mereka kesulitan,” katanya.
Ia juga mempertanyakan kenapa hanya Sinarmas Life yang difasilitasi sedangkan ada banyak asuransi swasta tapi tak pernah diajak untuk melakukan sosialisasi secara rutin kepada ASN.
“Mengapa asuransi lain tidak diperlakukan begini? Mengapa hanya Sinarmas Life yang dibantu pemerintah? Bisa-bisa muncul pandangan ada interest tertentu yang mendasari,” katanya.
Sementara itu, Sektetaris Daerah Kota Bitung, Audy Pangemanan beberapa waktu lalu menyatakan tidak ada paksaan bagi ASN untuk ikut asuransi Sinarmas Life.
“Yang namanya asuransi berarti sangat baik untuk proteksi pribadi maupun keluarga ketika terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Jadi asuransi sangat baik , termasuk juga utk ASN tapi tidak dipaksakan,” katanya.
Namun Audy menghimbau alangkah lebih baik jika seluruh ASN bisa ikut asuransi, otomatis yang terakreditasi/kredibel dan bereputasi baik.
“Disamping itu, ada manfaat investasi didalamnya,” katanya.(abinenobm)