Jakarta, BeritaManado.com – Pernyataan menarik disampaikan Amien Rais usai silaturahmi kebangsaan dengan pimpinan MPR RI di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/6/2024).
Bahkan, melansir Suara.com jaringan BeritaManado.com, Amien tak segan menyampaikan permintaan maafnya.
Hal itu dikatakannya berkaitan dengan jabatannya dahulu sebagai Ketua MPR RI.
Kala itu, dirinya pernah mengubah Undang-Undang Dasar perihal aturan pemilihan presiden dan wakil presiden yang tadinya dipilih MPR, menjadi dipilih langsung oleh rakyat.
Menurutnya, akibat adanya amendemen UUD pada waktu itu, Pemilu Presiden kekinian justru rusak karena politik uang.
Pasalnya, perhitungan untuk amendemen pemilihan presiden dan wakil presiden kala itu, kata dia, terlalu naif karena tidak menganggap politik uang bisa terjadi di Pilpres.
“Jadi begini, mengapa dulu saya sebagai Ketua MPR itu melucuti kekuasaannya sebagai lembaga tertinggi yang memilih presiden ya, dan wakil presiden, itu karena perhitungan kami dulu, perhitungannya agak naif, sekarang saya minta maaf,” kata Amien.
Ketua Majelis Syura Partai Ummat itu mengakui bahwa hal yang tak pernah terpikirkan akan terjadi, ternyata malah merajalela dan mempengaruhi sistem pemilihan presiden one man one vote tersebut.
“Jadi dulu, itu kita mengatakan, kalau dipilih langsung one man, one vote, ya, mana mungkin ada orang mau menyogok 120 juta pemilih, mana mungkin, perlu puluhan, ini ratusan triliun, enggak, ternyata mungkin, gitu lah,” ungkapnya.
Atas dasar itu, kekinian ia mendukung jika pemilihan presiden dikembalikan kepada MPR RI.
“Nah, jadi sekarang, kalau mau dikembalikan, dipilih MPR, mengapa tidak, ya,” pungkasnya.
(jenlywenur)