Manado – Kerukunan antar umat beragama yang selalu terjalin dengan harmonis dapat menciptakan situasi yang damai dan tentram terlebih dalam menjalani kehidupan sebagai warga negara.
Sayangnya, berdasarkan pantauan BeritaManado.com di beberapa media sosial yang ada, masih saja ditemui postingan-postingan yang bernada SARA.
Terkait hal tersebut, Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Sulawesi Utara Masri Ikoni SPdI mengatakan, hubungan harmonis antar umat beragama harus selalu tercipta agar situasi semakin kondusif.
“Hubungan yang harmonis selama ini yang sudah dijalani sekian lama harus tetap dijaga demi terciptanya suasana yang kondusif aman dan nyaman yang selama ini telah kita lalui bersama dalam keberagaman khususnya di bumi nyiur melambai yang sama-sama kita cintai ini,” ujar Masri Ikoni.
Meski demikian, dirinya tak memungkiri, warga Sulut apalagi yang masih dalam golongan usia produktif begitu aktif di media sosial terbilang rawan menerima informasi yang begitu beragam.
“Memang tidak bisa dipungkiri, masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Sulut banyak menggunakan media sosial, baik dari kalangan remaja bahkan sampai orang tua, semuanya menggunakan media sosial. Tapi meski begitu, saya sangat mengapresiasi masyarakat sulut karena ketika ada info-info di media sosial yang kurang jelas redaksinya, mereka sangat dingin menyikapinya, karena rata-rata masyarakat indonesia khususnya masyarakat sulut sudah cukup dewasa dalam menyikapi hal-hal yang memecah belah masyarakat,” tambahnya.
Masri pun berharap, masyarakat tidak akan mudah terpengaruh dengan informasi yang di peroleh dari media sosial yang bertujuan untuk memecah-belah kerukunan yang ada di Sulut yang selama ini sudah terjaga dengan begitu baik, juga menyerahkan masalah hukum yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama kepada pihak pengadilan yang lebih berwenang.
“Kepada masyarakat jangan mudah terpengaruh dengan isu-isu di media sosial yang akan mempengaruhi dan memprovokasi sesama rakyat. Untuk masalah Ahok, percayakan dan serahkan saja kasusnya pada pengadilan karena kita tahu bersama kasusnya tengah bergulir di pengadilan. Masyarakat muslim khususnya di Jakarta, tetap sabar dan tenang, serahkan saja kepada pihak pengadilan, karena negara kita adalah negara hukum,” kata Masri.
Mempertahankan kerukunan antar umat beragama yang ada di Sulut, menurutnya adalah tugas penting saat ini, jauh lebih penting dari isu-isu pemecah-belah yang beredar di media sosial.
“Mari sama-sama kita seluruh lapisan masyarakat Indonesia khususnya di Sulawesi Utara untuk selalu menjaga kerukunan antar umat beragama yang telah terjalin selama ini,” tutupnya. (srisurya)
Manado – Kerukunan antar umat beragama yang selalu terjalin dengan harmonis dapat menciptakan situasi yang damai dan tentram terlebih dalam menjalani kehidupan sebagai warga negara.
Sayangnya, berdasarkan pantauan BeritaManado.com di beberapa media sosial yang ada, masih saja ditemui postingan-postingan yang bernada SARA.
Terkait hal tersebut, Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Sulawesi Utara Masri Ikoni SPdI mengatakan, hubungan harmonis antar umat beragama harus selalu tercipta agar situasi semakin kondusif.
“Hubungan yang harmonis selama ini yang sudah dijalani sekian lama harus tetap dijaga demi terciptanya suasana yang kondusif aman dan nyaman yang selama ini telah kita lalui bersama dalam keberagaman khususnya di bumi nyiur melambai yang sama-sama kita cintai ini,” ujar Masri Ikoni.
Meski demikian, dirinya tak memungkiri, warga Sulut apalagi yang masih dalam golongan usia produktif begitu aktif di media sosial terbilang rawan menerima informasi yang begitu beragam.
“Memang tidak bisa dipungkiri, masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Sulut banyak menggunakan media sosial, baik dari kalangan remaja bahkan sampai orang tua, semuanya menggunakan media sosial. Tapi meski begitu, saya sangat mengapresiasi masyarakat sulut karena ketika ada info-info di media sosial yang kurang jelas redaksinya, mereka sangat dingin menyikapinya, karena rata-rata masyarakat indonesia khususnya masyarakat sulut sudah cukup dewasa dalam menyikapi hal-hal yang memecah belah masyarakat,” tambahnya.
Masri pun berharap, masyarakat tidak akan mudah terpengaruh dengan informasi yang di peroleh dari media sosial yang bertujuan untuk memecah-belah kerukunan yang ada di Sulut yang selama ini sudah terjaga dengan begitu baik, juga menyerahkan masalah hukum yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama kepada pihak pengadilan yang lebih berwenang.
“Kepada masyarakat jangan mudah terpengaruh dengan isu-isu di media sosial yang akan mempengaruhi dan memprovokasi sesama rakyat. Untuk masalah Ahok, percayakan dan serahkan saja kasusnya pada pengadilan karena kita tahu bersama kasusnya tengah bergulir di pengadilan. Masyarakat muslim khususnya di Jakarta, tetap sabar dan tenang, serahkan saja kepada pihak pengadilan, karena negara kita adalah negara hukum,” kata Masri.
Mempertahankan kerukunan antar umat beragama yang ada di Sulut, menurutnya adalah tugas penting saat ini, jauh lebih penting dari isu-isu pemecah-belah yang beredar di media sosial.
“Mari sama-sama kita seluruh lapisan masyarakat Indonesia khususnya di Sulawesi Utara untuk selalu menjaga kerukunan antar umat beragama yang telah terjalin selama ini,” tutupnya. (srisurya)