Tagulandang-Bagaimana rasanya dibuang dari pemerintahan? Coba tanyakan itu pada Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sitaro, Drs Piet Hein Kuera. “Sakit,” kata dia.
Beberapa saat terakhir, Kaka Piet, begitu Kuera biasa disapa, mengaku seperti ditinggalkan para pejabat. “Untuk kunjungan sosial saya tidak dilibatkan, dulu kalau ada acara duka biasanya saya diberitahukan untuk melayat secara resmi, tapi sekarang tidak lagi,” tandasnya, Rabu (24/4).
Begitu pula halnya dengan perpindahan ataupun pergantian pejabat, sebagai pimpinan seharusnya Kuera ikut dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Namun tidak ada lagi koordinasi untuk itu. Demikian dengan rapat-rapat strategis lain, Ketua DPD II Partai Golkar Sitaro itu pun sudah tidak lagi diajak.
“Inilah politisasi dalam pemerintahan, saya jadi korban dan rasanya sakit kalau ditinggalkan seperti ini, padahal saya tidak pernah bikin susah para pejabat, apalagi kan sekarang menjelang suksesi kepala daerah dan saya ikut sebagai incumbent,” tandasnya. (alf)