Airmadidi-Slogan Sulawesi Utara (Sulut) sebagai bumi Nyiur Melambai sepertinya secara perlahan hanya akan tinggal kenangan.
Ini menyusul banyaknya petani kelapa Minahasa Utara (Minut) mulai tak bergairah dalam usaha pertanian kelapa, sebagai salah satu komoditi unggulan di Minut.
Kepada sejumlah wartawan, Selasa (13/9/2016), tokoh masyarakat Minut Eddy Warokka mengatakan, produksi kelapa Minut mulai tidak diperhatikan.
“Mulai dari bibit hingga harga jual yang rendah membuat petani mulai malas bertani kelapa. Ditakutkan omoditi unggulan ini akan punah, padahal logo daerah kita adalah pohon kelapa,” kata Warokka.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut, Warokka berharap ada kepedulian dari pemerintah daerah kepada petani, bisa dengan bantuan untuk kelompok tani maupun perorangan, guna memanfaatkan lahan tidur untuk menanam kelapa.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanakbun) Minut Ir Wangke Karundeng saat dikonfirmasi membantah mengesampingkan komoditi kelapa.
“Pemerintah selalu siap memberikan bantuan apalagi untuk petani Minut karena semua komoditi diprioritaskan. Bantuan kami berikan sesuai permintaan petani Minut,” ujar Karundeng.(findamuhtar)