Tomohon – Salah satu kegiatan berekumene di lingkungan pendidikan tinggi teologi ialah pertukaran mahasiswa teologi selama sepekan antara Fakultas Teologi UKIT (FTeol UKIT) dan Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng (STFSP) pada setiap tahun yang telah lama berlangsung. Bahkan pernah ada diskusi ilmiah sebulan sekali pada era 1970-1980-an. Selain kegiatan ini ada juga kegiatan tahunan selama sehari yaitu Pertemuan Segi Lima yang diikuti oleh FTeol UKIT, STFSP, FTeol UNKLAB (Adven), STT Parakletos (Sidang Jumat Allah), STT Baptis di Teling Manado, di mana tempat pertemuan digilir di setiap sekolah ini. Dalam pertemuan sehari ini dilaksanakan ibadah dan rekreasi/olahraga.
Berekumene di antara umat seiman berbeda denominasi terus berjalan sesuai kesepakatan bersama. Namun, tahun ini berekumene sudah lebih luas lagi yaitu dengan dan bersama dengan sekolah teologi/agama Islam yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado dalam program Pertukaran Mahasiswa selama sepekan yaitu tanggal 14 – 21 Februari 2010. Kali ini FTeol UKIT mengirim 20 mahasiswa (16 perempuan dan 4 laki-laki) ke STFSP, dan FTeol UKIT menerima 19 mahasiswa STFSP (4 perempuan dan 15 laki-laki) dan dari STAIN 9 mahasiswa (7 laki-laki dan 2 perempuan). Mereka tinggal bersama mahasiswa di asrama dan pemondokan, mengikuti segala kegiatan di asrama, kuliah di kelas-kelas, kuliah umum dan kegiatan organisasi kemahasiswaan yang dirancang khusus oleh Panitia. Salah satu kegiatan yang melibatkan kehadiran dosen ialah Kuliah Umum. Kali ini kuliah umum dilaksanakan dalam bentuk panel yang dibawakan oleh Pastor Dammy Pongoh (STFSP):
“Pandangan Gereja Katolik atas Agama-Agama Lain”, Denni Pinontoan, S.Th (FTeol UKIT): “Pluralisme tidak sama dengan Relativisme”, Rusli Umar (STAIN): “Pluralisme Manado: Ekspektasi Vs Absurditas”. Sedangkan dosen FTeol yang memberi kuliah umum di STFSP adalah Pdt. Jonely Ch.Lintong, D.Teol. Seluruh kegiatan berlangsung di bawah sorotan tema : “Pluralisme dan Agama”.
Dekan FTeol UKIT, Pdt.Augustien Kapahang-Kaunang, MTh (yang pernah mengikuti program ini pada tahun 1977 di STSPineleng) dalam pembukaan acara (15/2) mengatakan “bersyukur atas program pertukaran ini, apalagi dengan kehadiran STAIN. Berekumene menjadi lebih luas dan terbuka dengan orang yang berkepercayaan berbeda. Pluralisme tidak hanya diwacanakan tetapi juga dipraktekkan, meski hanya dalam tataran lingkungan kampus. Saya berharap ke depan, pertukaran seperti ini dapat dilaksanakan sampai di komunitas basis yaitu beribadah di dan bersama jemaat/umat seperti yang pernah dilakukan pada era 1970 sampai tahun 2005/2006. Juga dapat melibatkan institusi agama lain seperti misalnya Buddha”.
Pada kuliah umum (17/2) diungkapkan juga agar ke depan program ini dapat lebih menyentuh program kemanusiaan seperti penangulangan bencana dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tomohon – Salah satu kegiatan berekumene di lingkungan pendidikan tinggi teologi ialah pertukaran mahasiswa teologi selama sepekan antara Fakultas Teologi UKIT (FTeol UKIT) dan Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng (STFSP) pada setiap tahun yang telah lama berlangsung. Bahkan pernah ada diskusi ilmiah sebulan sekali pada era 1970-1980-an. Selain kegiatan ini ada juga kegiatan tahunan selama sehari yaitu Pertemuan Segi Lima yang diikuti oleh FTeol UKIT, STFSP, FTeol UNKLAB (Adven), STT Parakletos (Sidang Jumat Allah), STT Baptis di Teling Manado, di mana tempat pertemuan digilir di setiap sekolah ini. Dalam pertemuan sehari ini dilaksanakan ibadah dan rekreasi/olahraga.
Berekumene di antara umat seiman berbeda denominasi terus berjalan sesuai kesepakatan bersama. Namun, tahun ini berekumene sudah lebih luas lagi yaitu dengan dan bersama dengan sekolah teologi/agama Islam yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado dalam program Pertukaran Mahasiswa selama sepekan yaitu tanggal 14 – 21 Februari 2010. Kali ini FTeol UKIT mengirim 20 mahasiswa (16 perempuan dan 4 laki-laki) ke STFSP, dan FTeol UKIT menerima 19 mahasiswa STFSP (4 perempuan dan 15 laki-laki) dan dari STAIN 9 mahasiswa (7 laki-laki dan 2 perempuan). Mereka tinggal bersama mahasiswa di asrama dan pemondokan, mengikuti segala kegiatan di asrama, kuliah di kelas-kelas, kuliah umum dan kegiatan organisasi kemahasiswaan yang dirancang khusus oleh Panitia. Salah satu kegiatan yang melibatkan kehadiran dosen ialah Kuliah Umum. Kali ini kuliah umum dilaksanakan dalam bentuk panel yang dibawakan oleh Pastor Dammy Pongoh (STFSP):
“Pandangan Gereja Katolik atas Agama-Agama Lain”, Denni Pinontoan, S.Th (FTeol UKIT): “Pluralisme tidak sama dengan Relativisme”, Rusli Umar (STAIN): “Pluralisme Manado: Ekspektasi Vs Absurditas”. Sedangkan dosen FTeol yang memberi kuliah umum di STFSP adalah Pdt. Jonely Ch.Lintong, D.Teol. Seluruh kegiatan berlangsung di bawah sorotan tema : “Pluralisme dan Agama”.
Dekan FTeol UKIT, Pdt.Augustien Kapahang-Kaunang, MTh (yang pernah mengikuti program ini pada tahun 1977 di STSPineleng) dalam pembukaan acara (15/2) mengatakan “bersyukur atas program pertukaran ini, apalagi dengan kehadiran STAIN. Berekumene menjadi lebih luas dan terbuka dengan orang yang berkepercayaan berbeda. Pluralisme tidak hanya diwacanakan tetapi juga dipraktekkan, meski hanya dalam tataran lingkungan kampus. Saya berharap ke depan, pertukaran seperti ini dapat dilaksanakan sampai di komunitas basis yaitu beribadah di dan bersama jemaat/umat seperti yang pernah dilakukan pada era 1970 sampai tahun 2005/2006. Juga dapat melibatkan institusi agama lain seperti misalnya Buddha”.
Pada kuliah umum (17/2) diungkapkan juga agar ke depan program ini dapat lebih menyentuh program kemanusiaan seperti penangulangan bencana dan masalah-masalah sosial lainnya.