TONDANO – Tradisi pengucapan di Minahasa Raya ternyata menghabiskan uang yang tidak sedikit. Terakhir, Minggu (21/8) kemarin, pengucapan di 7 kecamatan se-kota Tondano dan sekitarnya.
Sebagai contoh seperti diutarakan Camat Tondano Utara, Samuel Roroe, tercatat ada sekitar 11 ribu jiwa dari 3 ribu kepala keluarga di kecamatan Tondano Utara. Jika masing-masing kepala keluarga mengeluarkan anggaran rata-rata Rp 1 juta, berarti total uang untuk belanja pengucapan kurang-lebih Rp 3 miliar.
“Itu belum termasuk warga di kecamatan Tondano Timur, Barat dan Selatan serta tiga kecamatan lainnya yakni kecamatan Eris, Kombi dan Lembean Timur. Jika diakumulasi bisa mencapai puluhan miliar rupiah,” tukasnya, Senin (22/8).
Diakuinya, pemerintah tidak dapat melarang warganya untuk menggelar tradisi tahunan ini, namun dirinya berharap kedepan masyarakat Minahasa utamanya warga Tondano dapat lebih bijak saat melaksanakan pengucapan syukur.
“Pengucapan tidak masalah, yang tidak siap jangan memaksakan diri sehingga tidak perlu ada masalah sesudah pengucapan,” tambahnya, meski diakuinya sebagian besar warga yang melaksanakan pengucapan syukur mendapatkan dana dari hasil pertanian sendiri.
Diketahui, 7 kecamatan yang menggelar pengucapan syukur kemarin yakni, kecamatan Tondano Utara, Tondano Barat, Tondano Selatan, Tondano Timur, Eris, Kombi dan Lembean Timur. (jry)