
Manado, BeritaManado.com — Pencanganan Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (Gemapatas) dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dilaksanakan secara serentak di 33 provinsi seluruh Indonesia pada Jumat (3/2/2023).
Untuk Kota Manado, dimulai di Kecamatan Mapanget dan dihadiri oleh Wali Kota Manado Andrei Angouw, Sekretaris Daerah Kota Manado Micler Lakat, Camat Mapanget Robert Dauhan, para Lurah dan Kepala Lingkungan serta warga.
Kepala Kantor Pertanahan (ATR/BPR) Kota Manado Alexander Wowiling mengatakan, untuk Kota Manado tahun 2023 memasang tanda batas 200 patok, dengan target Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) 800 bidang.
“Tahun kemarin cuma 50 bidang, jadi ada kenaikan sehingga memang membutuhkan partisipasi masyarakat, peran aktif perangkat desa kelurahan dari pemerintah setempat untuk mendorong supaya tercapai ini 800,” ujar Alexander.
Alexander pun mengatakan, memang Manado sudah agak susah untuk mencari bidang yang belum bersertifikat.
Hal itu juga didukung oleh telah terlaksananya kegiatan K3 yaitu bidang yang sudah terukur pada waktu lalu tapi belum diterbitkan sertifikat.
“Untuk mencari yang murni yang belum terukur sama sekali 800 bidang memang cukup sulit. Untuk itu perlu kerja keras,” kata Alexander.
Di samping itu, kata Alexander, di Manado juga ada program redistribusi yang lumayan banyak yaitu ada 1.500 bidang.
Diketahui, saat ini telah selesai sebanyak 443 bidang yang penyerahannya akan dilaksanakan pada pekan depan sesuai dengan waktu yang diberikan Wali Kota Manado Andrei Angouw.
“Mudah-mudahan itu bisa kita laksanakan sehingga masyarakat percaya bahwa kegiatan bersertifikat ini akan benar benar jadi, bukan lagi tidak jadi. Selama inikan masyarakat masih kurang percaya terhadap pelayanan pertanahan, khususnya di PTSL,” kata Alexander.
(srisurya)