
Bitung, BeritaManado.com – Aksi penanaman pohon yang diikuti sejumlah negara dan daerah di Indonesia menjadi salah satu agenda Festival Kuala Girian 3.
Iven dua tahunan ini bakal digelar secara virtual tanggal 30 September sampai 01 Oktober di bantaran DAS Girian tepatnya di Riverside Adventure Camp Kelurahan Manembo-nembo Kecamatan Matuari.
Menurut Ketua Panitia Festival Kuala Girian 3, Valen Laratmase, yang unik dan menarik di festival tahun ini adalah aksi penanaman pohon sedunia secara virtual.
“Sampai saat ini sudah ada beberapa perwakilan negara yang sudah fix akan ikut ambil bagian, yakni Belanda, Amerika, Swis dan Arab. Negara lain masih sementara kami tunggu apakah akan ada perwakilan,” kata Valen saat menggelar Konferensi Pers, Selasa (28/09/2021).
Jika penanaman pohon sedunia ini sukses, kata Valen, maka akan menjadi catatan sejarah dan dicetuskan lewat Festival Kuala Girian 3.
“Yang menjadi kendala aksi penanaman pohon sedunia ini adalah perbedaan waktu serta aturan di tiap negara soal penanaman pohon. Tapi, para perwakilan dari beberapa negara sudah menyanggupi dan siap ambil bagian,” katanya.
Selain beberapa negara, sejumlah daerah di Indonesia juga sudah fix akan ikut ambil bagian dalam aksi penanam pohon virtual itu.
Dan uniknya kata dia, peserta penanaman pohon baik yang ada di negara lain maupun daerah di Indonesia adalah para relawan, secara sukarela ikut berpartisipasi dalam aksi itu.
“Proses penanaman, nantinya akan dibuka Gubernur Sulut, Olly Dondokambey serta perwakilan Kementerian Pariwisata. Selain itu, sudah ada 40 instansi di Kota Bitung yang fix ikut ambil bagian,” katanya.
Adapun jenis pohon yang akan ditanam kata dia, lebih ke jenis pohon buah-buahan dengan alasan jauh lebih bermanfaat dikemudian hari jika dibandingkan jenis pohon lainnya.
Kepala Sekolah Sungai Kota Bitung, Ferdy Epang Pangalila menyampaikan, penanaman pohon sedunia secara virtual adalah hal yang baru di agenda Festival Kuala Girian 3.
Ide itu tercetus kata Ferdy, mengingat saat ini situasi pandemi yang memaksa aktivitas digelar secara virtual sehingga pihaknya menggagas aksi penanaman pohon dengan cara virtual yang tentu bisa dilakukan semua orang di belahan dunia.
“Seperti roh awal Festival Kuala Girian, iven ini bukan hanya sekedar iven karena konsepnya lebih mengutamakan ajakan dan gerakan untuk ikut ambil bagian melestarikan aliran sungai,” kata Ferdy.
Buktinya, kata dia, tiga kali iven ini digelar, kendati minim sokongan dana dari pemerintah tapi tetap berjalan karena keterlibatan penggiat lingkungan di Kota Bitung.
“Malendong atau gotong royong adalah nafas festival ini sampai tiga kali bisa digelar. Pecinta alam, aktivis, komunitas, budayawan hingga seniman ikut satu pada ambil bagian setiap iven ini digelar,” katanya.
Adapun sejumlah agenda yang akan digelar di Festival Kuala Girian 3 adalah Penanman Bibit Pohin di Sungai, Parade Paramotor, Talkshow Pemberdayaan Ekonomi, Wisata Air, Lomba Kupas Kelapa, Lomba Cenge-cenge SD, Lomba Pacu Perahu Mini, Lomba Perang Bantal, Lomba Valinggir, Lomba Berteiak, (Bakuku), Lomba Makan Cabe, Pameran Khas Sulut, UMKM Kreatif dan Tarian Budaya.
Hadir juga dalam konferensi pers itu, perwakilan dari Balai Wilayah Sungai, Viviane Palenewen, Perwakilan Dinas Pariwisata Pemkot Bitung, David Tambunan serta EO Festival Kuala Girian 3, Steven Tangkudung.
(abinenobm)