Jenewa – Perjuangan penuh dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut untuk menjadi tuan rumah konferensi Dewan Gereja-gereja se-Dunia tahun 2019.
Tak tanggung-tanggung, delegasi dibawah pimpinan Wakil Gubernur (Wagub) Drs Steven Kandouw bersama Pdt Lucky Rumopa MTh (GMIM), Steven Liow (Staf ahli Gubernur) dan Pdt Chrisye Gosal MTh (PGI), mengunjungi langsung kantor pusat World Council of Churches (WCC) di Ecumenical Centre, Jenewa, Swiss serta diterima langsung oleh salah satu pimpinan Rev Dr Peniel Jesudason Rufus Rajkumar yang didampingi ketua program Executive for spiritual life Rev Dr Ester Pudjo Widiadhi dan beberapa pimpinan program Oikumene WCC.
Dalam pertemuam dialog kurang lebih satu jam selain perkenalan tetapi juga diberi kesempatan untuk mengunjungi area WCC sebagai tamu kehormatan dimana untuk pertama kali kunjungan resmi hubungan gereja-gereja dunia turut dipimpin pemerintah Indonesia.
“Sulut adalah cerminan keberagaman Indonesia dengan tingkat kerukunan sangat tinggi dikarenakan, tingkat toleransi dan kerukunan di Sulut dapat dipelihara dengan berkat sinergi pemerintah dan lembaga-lembaga pemerintah,” ujar Lucky Rumopa mengutip pemaparan Steven Kandouw, kepada BeritaManado.com, Jumat (11/11/2016).
Ditambahkan Rumopa, pemerintah Sulut sangat mengharapkan kedatangan WCC pada kegiatan Paskah Nasional 2017 di Sulut yang juga bagian dari salah satu acara resmi WCC dalam acara peringatan Yubelium 500 tahun Reformasi Protestan.
“Kami juga meminta penjadwalan dan dukungan WCC tentang Sulut sebagai tuan rumah pelaksanaan konferensi dewan gereja se-dunia pada tahun 2019,” kata Rumopa.(rds)
Jenewa – Perjuangan penuh dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut untuk menjadi tuan rumah konferensi Dewan Gereja-gereja se-Dunia tahun 2019.
Tak tanggung-tanggung, delegasi dibawah pimpinan Wakil Gubernur (Wagub) Drs Steven Kandouw bersama Pdt Lucky Rumopa MTh (GMIM), Steven Liow (Staf ahli Gubernur) dan Pdt Chrisye Gosal MTh (PGI), mengunjungi langsung kantor pusat World Council of Churches (WCC) di Ecumenical Centre, Jenewa, Swiss serta diterima langsung oleh salah satu pimpinan Rev Dr Peniel Jesudason Rufus Rajkumar yang didampingi ketua program Executive for spiritual life Rev Dr Ester Pudjo Widiadhi dan beberapa pimpinan program Oikumene WCC.
Dalam pertemuam dialog kurang lebih satu jam selain perkenalan tetapi juga diberi kesempatan untuk mengunjungi area WCC sebagai tamu kehormatan dimana untuk pertama kali kunjungan resmi hubungan gereja-gereja dunia turut dipimpin pemerintah Indonesia.
“Sulut adalah cerminan keberagaman Indonesia dengan tingkat kerukunan sangat tinggi dikarenakan, tingkat toleransi dan kerukunan di Sulut dapat dipelihara dengan berkat sinergi pemerintah dan lembaga-lembaga pemerintah,” ujar Lucky Rumopa mengutip pemaparan Steven Kandouw, kepada BeritaManado.com, Jumat (11/11/2016).
Ditambahkan Rumopa, pemerintah Sulut sangat mengharapkan kedatangan WCC pada kegiatan Paskah Nasional 2017 di Sulut yang juga bagian dari salah satu acara resmi WCC dalam acara peringatan Yubelium 500 tahun Reformasi Protestan.
“Kami juga meminta penjadwalan dan dukungan WCC tentang Sulut sebagai tuan rumah pelaksanaan konferensi dewan gereja se-dunia pada tahun 2019,” kata Rumopa.(rds)