Manado – Pemprov Sulut membuka kran eksport kelapa biji sebagai salah-satu upaya meningkatkan kesejahteraan petani.
Hal tersebut diutarakan Asisten 2 bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Sulut, Rudi Mokoginta,
mewakili Gubernur ketika menerima aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Kolektif Perjuangan Sulawesi Utara (Kopra Sulut) di halaman Kantor Gubernur, Kamis (29/11/2018) siang.
“Banyak turunan kelapa yang bisa dimanfaatkan termasuk tempurung dijadikan arang tempurung bahkan air kelapa muda yang banyak di jual di tepi jalan,” tukas Mokoginta.
Usaha lain yang dilakukan Pemprov Sulut, lanjut Rudi Mokoginta yakni menyiapkan anggaran melalui APBD 2019 berupa bantuan mesin pembuatan minyak goreng menggunakan minyak kelapa bukan sawit kepada petani kopra.
“Termasuk mendorong Pertamina membeli minyak kelapa dijadikan bahan bakar minyak jenis solar,” jelas Mokoginta.
(JerryPalohoon)
Manado – Pemprov Sulut membuka kran eksport kelapa biji sebagai salah-satu upaya meningkatkan kesejahteraan petani.
Hal tersebut diutarakan Asisten 2 bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Sulut, Rudi Mokoginta,
mewakili Gubernur ketika menerima aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Kolektif Perjuangan Sulawesi Utara (Kopra Sulut) di halaman Kantor Gubernur, Kamis (29/11/2018) siang.
“Banyak turunan kelapa yang bisa dimanfaatkan termasuk tempurung dijadikan arang tempurung bahkan air kelapa muda yang banyak di jual di tepi jalan,” tukas Mokoginta.
Usaha lain yang dilakukan Pemprov Sulut, lanjut Rudi Mokoginta yakni menyiapkan anggaran melalui APBD 2019 berupa bantuan mesin pembuatan minyak goreng menggunakan minyak kelapa bukan sawit kepada petani kopra.
“Termasuk mendorong Pertamina membeli minyak kelapa dijadikan bahan bakar minyak jenis solar,” jelas Mokoginta.
(JerryPalohoon)