MANADO – Mengawali bulan Desember, bulan penuh damai dan kasih ini, Masyarakat Kota Manado patut berbangga, pasalnya sebagai salah satu daerah yang masuk kategori kota menengah terbaik dari 46 daerah di Indonesia, Kota Manado berhasil berada pada peringat ke-3 dan meraih Silver Champion.
Buktinya, Wakil Walikota Manado, Mor D. Bastiaan mewakili Walikota Vicky Lumentut dan seluruh masyarakat Kota Manado, menerima penghargaan Indonesia Smart Nation Award (ISNA) atau Indeks Daerah Pintar 2016 tersebut, tepat di akhir November lalu.
“Pemerintah Kota Manado dinilai punya komitmen tinggi, dan persiapan infrastruktur yang jelas menuju Smart City. Karena penilaian itu kami diundang City Asia Center untuk menerima penghargaan tersebut,” ujar Wawali Mor.
Penghargaan tersebut diterima Wawali Mor di ruang Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, dan diserahkan oleh Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Rudiantara.
Kedepan, kata Wawali Mor, sebagaimana komitmen Walikota Vicky Lumentut di tahun 2017, akan lebih baik lagi sehingga kategori Gold bisa diraih.
“Pak Walikota dan saya berharap, sistem Smart City akan berjalan baik di Manado, sehingga tahun 2017, kami akan mendapatkan kategori Gold seperti Surabaya dan Bandung. Sekarang kita masih tahap uji coba,” tandas Wawali Mor.
Penilaian indeks daerah pintar ini merupakan gagasan City Asia Center for Smart Nation, sejak tahun 2015 dan didukung berbagai pihak seperti DPD (Dewan Perwakilan Daerah), APKASI (Asosiasi Kabupaten se Indonesia) dan APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Se Indonesia).
“Indeks ini menilai seluruh provinsi/kabupaten/kota dari aspek tata kelola pemerintahan, ekonomi, lingkungan, masyarakat dan branding,” tambah mantan Wakil Ketua DPRD Manado ini.
Wawali Mor menambahkan, Indonesia Smart Nation Index pada dasarnya dihitung dari dua indeks penyusun, yaitu indeks kesiapan menuju daerah pintar (Smart Readiness Index) dan indeks kinerja daerah pintar (Smart Region Index).
“Di dalam Smart Readiness Index, terdapat lima dimensi yang diukur, yaitu sumber daya alam (nature), struktur, infrastruktur, suprastruktur, dan kultur sebuah daerah. Sedangkan Smart Region Index, enam dimensi yang diukur yaitu dimensi smart governance, dimensi smart branding, dimensi smart living, dimensi smart society, dan dimensi smart environment,” tukasnya.
Sekedar diketahui, penghargaan ISNA 2016 akhir November lalu dinilai oleh Tim Juri yang berasal dari berbagai latar belakang, diantaranya Dr Yuswandi Temenggung (Sekjen Kemendari), Prof Eko Indrajit (Pakar ICT), Prof Marsudi Kisworo (Rektor Perbanas Institute), Ir Hayu Parasati (Direktur Perkotaan dan Pedesaan Bappenas), Ridwan Sutriadi (Pakar Tata Kota ITB), Dr Chayana Ahmadjayadi (Founder and Chairman City Asia) dan Farid Subhakan (Ceo City Asia). (***Lipsus/Michael)