BITUNG—Kendati Pemkot Bitung lima kali berturut-turut meraih penghargaan Adipura sebagai salah satu kota terbersih di Indonesia dari pemerintah pusat, tapi warga menilai belum memapu mengatasi masalah sampah. Hal itu terungkap dalam Musyawarah Rencanaan Pembangunan (Musrenbang), Rabu (3/8) yang dihadiri langsung Walikota Bitung, Hanny Sondakh.
Dimana dihadapan seluruh yang hadir, salah seorang tokoh masyarakat menyorot kinerja Dinas Kebersihan yang menurutnya belum maksimal. Namun sayang menurut salah satu tokoh masyarakat, Yusak, dilapangan masih banyak sampah yang tidak diangkut oleh petugas kebersihan, dan itu paling banyak terjadi di daerah bagian pesisir kota.
“Banyak sekali sampah di bagian jalan belakang, tapi tidak pernah diperhatikan petugas kebersihan,” kata Yusak.
Yusak menilai, petugas kebersihan hanya melakukan pembersihan di daerah-daerah protokol yang menjadi lokus penilaian Adipura, sehingga penghargaan itu bisa diraih lima kali berturut-turut. Sedangkan wilayah yang bukan lokus penilaian seakan diabaikan oleh patugas kebersihan sehingga tumpukan sampah terjadi dilokasi tersebut.
Sondakh yang mendengar masukan tersebut menyambut baik. Bahkan, Sondakh meminta agar Dinas Kebersihan dapat memperhatikan aspirasi tersebut.
“Memang benar, saya juga pernah mendapati sampah-sampah yang tidak diangkut di daerah jalan 46,” kata Sondakh sembari menginstruksikan Kadis Kebersihan untuk segera bertindak.
Kadis Kebersihan Kota Bitung, Yosi Kawengian ketika ditemui mengemukakan, memang agak sulit jika sampah yang berada di lokasi yang sulit dijangkau. Sehingga ia berharap adanya kerja sama dari masyarakat.
“Untuk masalah ini, saya kira butuh kerja sama dari masyarakat. Sebab tidak mungkin, mobil sampah dapat mengangkut sampah di lokasi yang sempit,” kata Kawengian.(en)