Manado, BeritaManado.com – Setelah rampung dibangun di Surabaya, pemerintah berencana akan membangun Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) di sejumlah daerah lainnya di Indonesia, termasuk di Makassar.
Direncanakan, Asrama Mahasiswa Nusantara akan dibangun di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Suku), Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jakarta Selatan, DKI Jakarta dan Kota Malang, Jawa Timur.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) sudah menyiapkan lahan yang luasnya mencapai dua hektar sebagai lokasi berdirinya AMN di Makassar, tepatnya di Jalan Perintis Kemerdekaan Km 7, Kelurahan Tamalanrea Jaya, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar.
Asrama ini diperuntukkan bagi mahasiswa dan mahasiswi dari seluruh Indonesia, yang menempuh pendidikan di Kota Makassar dan sekitarnya.
Hal ini berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 106 tahun 2021, dimana Asrama Mahasiswa Nusantara adalah wadah untuk mempersatukan mahasiswa dari berbagai suku bangsa, bahasa, kebudayaan, dan agama yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan dari berbagai perguruan tinggi.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Abdul Hayat Gani, mengatakan untuk pembangunan AMN di Makassar, Pemprov Sulsel telah menyiapkan dokumen yang dibutuhkan.
“Pembangunan AMN ini sudah dalam proses, surat-surat (dokumen) sudah disiapkan oleh Biro Aset dan sudah siap untuk ditindaklanjuti,” kata Abdul Hayat Gani, di Baruga Lounge Kantor Gubernur Sulsel, baru-baru ini.
Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulsel, Ansyar, juga ikut memastikan keabsahan status tanah untuk pembangunan asrama.
“Untuk status penggunaan lahannya itu, kalau tidak salah yang disampaikan dari Biro Aset masih sertifikat induk,” kata Ansyar.
Dalam merealisasikan AMN ini, Badan Intelijen Negara diketahui memegang peranan yang sangat penting.
Bukan hanya itu, terkait pengelolaan dan pembinaan mahasiswa, BIN juga akan bekerjasama dengan Kemenpora dan Kemendikbud Ristek.
Hal ini dengan tujuan untuk menciptakan generasi muda penerus bangsa yang berwawasan kebangsaan, nasionalis, memiliki rasa toleransi dan bisa bersatu membangun Indonesia yang jauh lebih baik lagi.
Sebelumnya, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan sempat mengungkapkan temuan data bahwa ternyata masih cukup banyak mahasiswa yang terpapar oleh paham radikal, yakni sebanyak 39 persen dan menyebar hingga di sebanyak 15 provinsi di seluruh Indonesia.
Oleh sebab itu, pembinaan oleh BIN di AMN menjadi upaya yang sangat efektif dalam perwujudan perawatan kebhinnekaan.
Sebelumnya diberitakan, AMN Surabaya telah selesai dibangun pada Mei 2022 lalu dan mampu menampung sekitar 528 mahasiswa, dan diperuntukkan bagi mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai daerah di Indonesia yang ada di Surabaya.
(***/Finda Muhtar)