Minahasa, BeritaManado.com – Pembubaran panitia Paskah 2023, justru menjadi kenangan buruk bagi keluarga besar Biara Hati Kudus Skolastikat MSC Pineleng, Sulawesi Utara.
Salah satu Frater tingkat I yang sedang menempuh pendidikan di Biara Hati Kudus Skolastikat MSC Pineleng, harus meregang nyawa usai terseret ombak di Pantai Kawis Kombi, Minahasa, Selasa (11/4/2023).
Informasi yang dihimpun dari Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado, korban Marianus Mario Weleng (21), terseret ombak ketika sedang mencari kerang di Pantai Kawis Kombi, Minahasa, Sulawesi Utara.
Korban dan 24 rekannya yang lain sedang merayakan pembubaran panitia pelaksana Paskah 2023 di Pantai Tulap Desa Kombi, bersebelahan dengan tempat kejadian perkara di Pantai Kawis.
Sayangnya, usai ibadah bersama, korban dan tiga peserta lainnya, pergi mencari kerang sampai ke Pantai Kawis.
“Padahal lokasi di situ sudah ada tanda larangan tidak boleh ada pengunjung untuk melaksanakan aktifitas apapun dikarenakan sudah banyak memakan korban,” ujar Kepala Kantor SAR Manado, Monce Brury, dalam keterangan pers, Rabu (12/4/2023).
Naas, korban tidak melihat kedatangan ombak sangat cepat dan tinggi sehingga menarik korban ke tengah-tengah air lalu tenggelam.
Dikatakan Monce Brury, peristiwa tersebut terjadi pada pukul 13.00 WITA, dan dilaporkan ke Basarnas Manado pada 18.00 WITA.
“Tim langsung ke lokasi kejadian untuk melaksanakan pencarian korban, mengingat sampai di lokasi sudah malam jadi tim hanya bisa memantau dari pinggiran pantai apabila korban terbawa ke pinggiran pantai. Tim SAR gabungan seperti, Basarnas, TNI, polisi, masyarakat dan teman teman korban ikut serta melaksanakan pencarian korban,” ujarnya.
Pencarian kemudian dilanjutkan pada Rabu (12/4/2023) dengan teknik penyelaman, dibantu alat aQua eye serta penyisiran di pinggiran pantai.
Pukul 11.40 WITA, korban akhirnya ditemukan sejauh 1 Kilometer (Km) dari pinggiran pantai dalam keadaan mengambang di tengah air.
“Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dan dievakuasi ke RS Samratulangi Tondano untuk penanganan lebih lanjut,” tambah Monce.
Koordinator Lapangan Tim SAR Gabungan, Nuryadin menyampaikan agar masyarakat tidak lagi mandi di Pantai Kawis, karena sudah banyak memakan korban jiwa.
“Kami sudah meminta kepada pihak terkait agar memberikan rambu rambu peringatan yang lebih besar agar mudah dibaca masyarakat. Supaya jangan sampai memakan korban lagi. Semoga ini adalah musibah yang terakhir,” ujar Nuryadin.
(Finda Muhtar)