Manado – Setelah menggelar rapat dengar pendapat bersama Pemprov dan BPJN Wilayah XI pekan sebelumnya, Komisi 3 DPRD Sulut langusung action dengan melakukan kunjungan lapangan ke proyek tol Manado – Bitung, Senin (8/6/2015). Kunjungan lapangan dipimpin Ketua Komisi 3 Andrei Angouw didampingi Kadis PU Sulut JE Kenap ke beberapa lokasi di Kabupaten Minahasa Utara.
Kunjungan pertama di Desa Tumaluntung, Kecamatan Kauditan yang dihadiri Hukum Tua Ivonda Tamengkel Musa, masyarakat mempertanyakan soal konstruksi jalan, biaya pembebasan lahan, AMDAL dan lainnya.
“Kami berharap pemerintah melalui tim pembebasan lahan bentukan pemprov dapat menjelaskan secara transparan mulai dari biaya ganti rugi, konstruksi bahkan AMDAL. Ini penting berkaitan dengan kepentingan kami kedepan”, tutur Piet Luntungan, tokoh masyarakat Tumaluntung.
Menanggapi permintaan warga, Ketua Komisi 3 Deprov Andrei Angouw meminta tim pembebasan lahan pro aktif serta transparan pada proses pembebasan. “Harus transparan untuk menghindar dari kesalahan”, tukas Angouw.
Permasalahan pembebasan dan ganti rugi lahan masih terangkat pada kunjungan lapangan tersebut. Salah-satunya seperti dijelaskan sekretaris Komisi 3 Amir Liputo, warga Desa Kawangkoan Kolongan mempertanyakan proses pembayaran lahan pekuburan.
“Lahan pekuburan ada di kilometer 5. Pertemuan dengan masyarakat dan hukum tua mereka menanti proses ganti rugi. Persoalannya pada birokrasi di panitia karena berkasnya belum diserahkan kepada PU Provinsi sehingga belum bisa dilakukan pembayaran. Berharap panitia baru persoalan selesai”, tukas Liputo.
Pemerintah provinsi melalui Kadis PU JE Kenap optimis pembangunan tol akan berlangsung mulus. “Baru tiga tahun, kita termasuk cepat proses pembebasan dibandingkan daerah lain. Melalui tim pembebasan yang baru kami akan selesaikan permasalahan yang masih ada”, tutur Kadis PU Sulut JE Kenap.
Komisi 3 yang hadir di kunjungan lapangan diantaranya, Ketua komisi 3 Andrei Angouw dan anggota-anggota komisi Edwin Lontoh, Amir Liputo, Felly Runtuwene, Meiva Salindeho-Lintang, Ayub Ali Albugis, Adriana Dondokambey, Eddyson Masengi, Herry Tombeng serta Wakil ketua DPRD Stefanus Vreeke Runtu. (jerrypalohoon)