MANADO – Entah disengaja atau tidak, tapi inilah yang terjadi. Seorang pria lanjut usia (lansia) berinisial PW alias Paulus (60), warga Airmadidi, Minahasa Utara, akhirnya harus berurusan dengan polisi.
Hal itu menyusul insiden pegang payudara yang dilakukannya terhadap seorang siswi SMA, sebut saja Tari (16), warga Kalasey, Kamis (31/03) siang tadi, sekitar pukul 12.15 WITA, di trotoar depan Multi Mart, kompleks Zero Point.
Dari informasi yang diperoleh beritamanado, saat itu korban menunggu kendaraan menjemput adik di sekolah, tiba-tiba pelaku meminta uang Rp1.000 kepada korban. Baru saja korban hendak mengambil uang dari sakunya, tiba-tiba telapak tangan kanan pelaku mendarat di payudara sebelah kiri korban.
Sontak korban bereaksi marah dan menuju ke pos polisi yang berada tak jauh dari TKP. Pelaku diamankan, dan dijemput petugas SPKT Polresta Manado Plug B di bawah pimpinan Bripka J Kumaunang. Penjemputan pelaku di pos polisi tersebut pun sontak menjadi tontonan warga yang lalu-lalang.
Saat perjalanan menuju Polresta, pelaku sempat diwawancarai sejumlah wartawan. “Kita kwa cuma ta salah pegang. Kita pe maksud mo minta doi pa dia (korban) mar tu tangan ta salah ba pegang, jadi ta sontong pa itu cewe pe dada no,” tutur pelaku.
Sedikit berbeda dengan apa yang dikatakan pelaku, korban justru mempertegas kalau kuat dugaan hal itu disengaja, sebab kaos yang dipakai tidak terdapat kantong. “Waktu itu kita rasa kasiang pa itu opa. Eh, kita baru mo kase itu doi, kage-kage opa pe tangan kanan so ba pegang pa kita pe payudara,” ujarnya.
Kini, nasib opa hanya tergantung dari pengasihan korban dan tentu saja orang tuanya. Jika laporannya dicabut, maka loloslah pelaku. Tetapi jika tidak, maka petualangan yang diawali dengan mengemis uang Rp 1.000 kepada korban akan berakhir di balik terali besi.
Saat dikonfirmasi, Kapolresta Manado melalui Kasubag Humas AKP Deasy Hamang membenarkannya. (sa)