Bitung—Ratusan pedagang Pasar Girian berjalan kaki dari Kantor DPRD menuju rumah dinas Walikota Hanny Sondakh di jalan AA Maramis Kelurahan Kadododan Kecamatan Maesa, Jumat (5/4) sore. Para pedagang ini ingin bertemu langsung dengan Sondakh menyampaikan aspirasi mereka soal penolakan rencana Pemkot menutup pasar tradisional Girian.
“Kami ingin bertemu langsung dengan walikota dan menyatakan penolakan kami terhadap rencana menutup pasar tradisional Girian,” kata para pedagang.
Para pedagang ini sendiri mengaku tidak menerima kebijakan Pemkot yang akan menutup pasar tersebut. Apalagi rencana tersebut dinilai para pedagang bertentangan dengan RTRW Kota Bitung 2012-2030 yang menetapkan pasar Girian sebagai pasar tradisional.
“Mana janji walikota yang dulu katanya tidak akan melakukan relokasi pedagang,” tutur mereka.
Ratusan pedagang ini sendiri berusaha untuk masuk ke rumah dinas untuk mencari walikota. Tapi aksi tersebut dihalangi oleh puluhan petugas dan meminta para pedagang tidak perlu mamaksa untuk masuk.
“Bapak walikota tolong keluar dan temui kami. Kami hanya ingin berdialog menyampaikan penolakan kami soal rencana penutupan pasar Girian,” ujar salah satu pedagang.
Tidak berhasil masuk ke rumah dinas, ratusan pedagang kemudian bergerak menuju ke kediaman walikota di Kompleks Sari Cakalang. Namun para pedagang diarahkan oleh petugas agar kembali ke kantor DPRD untuk melanjutkan menyampaikan aspirasi mereka.
Hingga berita ini diturunkan, para pedagang masih bertahan di Kantor DPRD menunggu kehadiran walikota. Mengingat dalam pertemuan sebelumnya dengan anggota DPRD pedagang menuntut kehadiran walikota.(enk)