Manado — Masyarakat Adat Tou Ares (MATA) mengungkapkan kekecewaan atas sikap tidak menghargai peninggalan adat yang dilakukan oleh salah satu pemilik rumah di Kelurahan Tikala Ares lingkungan 1 dalam media sosial Facebook pada Minggu (5/5/2019) tadi.
Kepada BeritaManado.com, Paul Parera selaku Ketua Pengurus Masyarakat Adat Tou Ares (MATA) menjelaskan, masalah ini bermula saat salah satu rumah di Tikala Ares laku terjual, kemudian si pemilik rumah yang baru membangun talud hingga ke lahan pekuburan yang notabene bukan lahan miliknya.
“Lahan pekuburan itu adalah tanah adat. Posisi rumah yang dibeli itu tanahnya lurus, tapi yang bersangkutan malah menyerobot sampai ke arah got besar hingga lahan itu jadi miring, bahkan sudah mulai dibangun talud, untung tadi kami segera mendapati itu. Ini masalahnya, karena sekali lagi itu tanah adat,” ujar Paul.
Meski kecewa dan tidak terima dengan sikap tersebut, Paul mengatakan, pihak MATA yang diketuai Paul Parera dan Sekretaris Silvana Pinontoan serta seluruh keluarga besar MATA untuk saat ini masih menunggu itikad baik dari yang bersangkutan untuk menjelaskan hal tersebut.
“Kalau cuma faktor kedekatan dengan pemerintah atau pihak yang punya wewenang, kami juga punya. Namun kami masih menghargai adat budaya kita untuk menangani ini dengan cara kekeluargaan dulu. Mau ada pihak lain yang mungkin membuka ruang sampai bisa tanah pekuburan masuk dalam talud yang mau dibangun, atau bagaimana bisa, kami tunggu penjelasannya,” jelas Paul Parera.
(srisurya)